“Jika dibandingkan dengan periode Posko Nataru tahun lalu, kami memperkirakan akan terjadi kenaikan jumlah pergerakan pesawat dan penumpang karena memang kondisi trafik saat ini sudah mulai mendekati kondisi normal seperti sebelum pandemi,” jelas Sisyani Jaffar.
“Puncak pergerakan penumpang yang kami prediksi terjadi pada tanggal 22 Desember 2023 dan 29 Desember 2003, tentunya sangat diperlukan langkah-langkah antisipasi antara lain dengan melakukan serangkaian koordinasi bersama dengan instansi-instansi terkait guna pemantapan pelayanan kepada pengguna jasa selama periode Posko. Hal ini untuk memastikan seluruh pengguna jasa bandara dapat melaksanakan perjalanan dengan aman, tertib, nyaman dan lancar,” sambungnya.
Pada pelaksanaan Posko Terpadu Angkutan Udara Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Bandara Internasional Juanda berkerjasama dengan banyak pihak yang terlibat dalam Posko Terpadu yakni Lanudal Juanda, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I, Perum LPPNPI, airlines, ground handling, BMKG, Imigrasi, dan Bea Cukai.
“Hal ini sebagai wujud sinergi sebagai pengelola bandar udara bersama stakeholders guna menjamin kelancaran angkutan natal dan tahun baru serta meningkatkan pemenuhan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai dengan program 3S +1C (Safety, Security, Services dan Compliance)," ucap Sisyani Jaffar.
Sementara itu, manajemen Bandar Udara Internasional Juanda juga melakukan langkah antisipasi terhadap cuaca ekstrem. Sebagaimana prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada bulan Desember akan terjadi hujan yang cukup sering, maka dari itu Bandara Internasional Juanda melakukan antisipasi terhadap kondisi-kondisi tertentu serta memastikan pengawasan dan pemeliharaan fasilitas-fasilitas baik di area sisi darat maupun sisi udara selalu berfungsi dengan baik. (khu/gol)
Load more