Malang, tvOnenews.com – Satreskrim Polres Malang mengungkap motif bunuh diri yang dilakukan Wahaf Efendi (38) bersama istrinya Sulikha (35), dan anaknya berinisial ARE (13) warga Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabulaten Malang, karena faktor ekonomi.
"Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan tujuh orang saksi, guru SDN 3 Sukun, Kota Malang tersebut nekat mengakhiri hidupnya karena persoalan hutang piutang," ujar Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah saat pres rilis di halaman depan Polsek Pakis, Rabu (13/12).
"Ada beberapa saksi mengatakan bahwa korban bapak WE ini pernah memberitahu bahwa sepertinya saya tidak bisa mengembalikan hutang, salah satunya uang hasil utangnya buat nambah kontrak rumah yang ditempatinya selama 7 tahun dikontraknya,” jelasnya.
Menurut Gandha dari fakta yang dia temukan, beban hutang Wahab itu bukan karena pinjaman online, melainkan hutang di sejumlah orang.
Hal ini diperkuat juga dari keterangan keluarga korban yang tidak pernah menerima teror dari pihak manapun terkait hutang piutang korban.
"Sementara kami menemukan yang ada faktanya orang perseorangan, karena sampai saat ini faktanya keluarga terdekat atau rekan kerjanya tidak pernah mendapatkan WA teror yang identik dengan pinjaman online," tandasnya.
Gandha menegaskan jika yang memiliki hutang piutang adalah Wahab dan bukan istrinya. Bahkan sampai saat ini pihaknya juga belum mengetahui jumlah nominal beban hutang yang ditanggung Wahab.
"Belum bisa kita dalami terkait jumlah hutangnya," ucap dia.
Adapun terkait kemungkinan pertengkaran Wahab Efendi dengan istri Sulikhah (40), Gandha tidak menemukan kondisi tersebut terjadi di kehidupan korban.
"Menurut pengakuan anaknya, AKE, sudah saya tanya lima sampai 10 kali, itu tidak terjadi cekcok sama sekali oleh kedua orang tuanya," tandasnya.
Sebagai informasi, ketiga jenasah yakni Wahab, Sulikhah dan anaknya, kemarin sekitar pukul 18.30 Wib, Selasa (12/12) malam, dimakamkan di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Malang. (eco/hen)
Load more