Gresik, tvOnenews.com - Terungkap hal yang mencengangkan dalam kasus dugaan pembunuhan brutal terhadap AS (30), yang tewas dengan tubuh bersimbah darah dan mulut tertancap pisau dapur, di rumahnya di area kavling, Dusun Glundung, Desa Pranti, Menganti, Kabupaten Gresik. Tetangga korban menduga jika AS terlibat cinta sesama jenis.
"Awal-awal dulu, saya pernah ditawari untuk berhubungan dengan dia (AN) dan diberi imbalan uang. Tapi saya menolak," ujar PR pada awak media.
Dia lalu menceritakan, pada saat korban AS telah sebulan tinggal di rumah kavlingan, korban sempat meminta nomor whastapp kepada SB orang tua PR. Saat itu orang tua PR tak menaruh curiga kepada korban, hingga memberikan nomor anaknya kepada korban.
"Orang tua saya kira ada urusan pekerjaan atau lainnya. Makanya nomor saya diberikan kepada dia (korban)," jelas PR.
Setelah nomernya diberikan kepada korban, PR menambahkan jika mendapat chat dari korban untuk mengajaknya berhubungan sesama jenis, dengan iming-iming akan diberikan imbalan uang tunai.
"Awalnya sering chat tanya kabar dan tanya pekerjaan. Ya saya balas karena saya nggak merasa curiga. Terus lama-lama, ada ajakan dia untuk melakukan hubungan dan akan diberi imbalan uang melalui pesan whastapp," lanjutnya.
Ketika mendapatkan ajakan tak masuk akal itu, PR pun langsung menolak dengan halus. Ia mengatakan masih normal dan tidak mau melakukan permintaan korban.
"Saya balas, maaf mas saya masih suka perempuan. Meski dikasih sejumlah uang saya nggak mau. Terus dia gak pernah WA lagi," tutupnya.
Pasca kejadian itu, sejumlah tetangga korban menaruh curiga bahwa korban diduga dibunuh dengan motif asmara sesama jenis. Selain itu, kecurigaan tetangga AS semakin kuat dengan adanya sisa-sisa botol jamu nyeri haid dan vitamin penghalus kulit di tempat sampah, yang diduga dikonsumsi sendiri oleh korban.
"Itulah yang membuat warga sini yakin korban dibunuh oleh salah satu teman prianya yang dibawa korban ke rumahnya," pungkasnya. (mhb/hen)
Load more