Gresik, tvOnenews.com - Ratusan anggota muslimat Nahdlatul Ulama (NU) se Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik menggelar silaturrahmi kubro yang bertempat di Masjid Hidayatun Mujahiddin Cerme.
Dalam kegiatan yang menghadirkan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah itu, ibu-ibu muslimat diajak bersama-sama berperan aktif dalam memerangi stunting (gangguan pertumbuhan pada anak) yang ada dilingkungan mereka.
Dihadapan ratusan peserta muslimat NU, Wakil Bupati Gresik yang akrab disapa Bu Min itu kembali mengingatkan akan perihal isu-isu strategis di Kabupaten Gresik dengan bahasa yang ringan. Isu-isu tersebut diantaranya mengenai stunting, Universal Health Coverage (UHC), hingga pelestarian lingkungan.
"Penanganan stunting tidak hanya ada ditingkat pemerintah maupun tenaga kesehatan, melainkan juga ada peran serta orang tua. Jangan sampai ibu-ibu ini, sibuk dandan dan main handphone, sampai melupakan anaknya yang belum makan," ujar Aminatun, dalam rilisnya, Senin (27/11).
Masih menurut Wabup Gresik, agar angka tunting bisa diminimalisir hingga nol persen, Pemerintah Kabupaten Gresik meminta agar teman-teman Muslimat untuk mengingatkan dan membantu menginformasikan jika ada tetangganya yang semacam itu (mengalami stunting).
Oleh karenanya, Bu Min juga menghimbau Muslimat NU untuk bisa bersinergi dengan tenaga kesehatan apabila menemui kasus stunting di wilayahnya. Sinergi ini, dijelaskan Bu Min bisa dengan melaporkan temuan kasus stunting tersebut ke Puskesmas yang ada di tiap kecamatan-kecamatan yang dekat dengan tempat tinggal mereka.
"Begitupun jika ada tetangga kanan kiri yang sakit, njenengan ingatkan kembali jika di Kabupaten Gresik ini ada yang namanya UHC. UHC ini merupakan pelayanan kesehatan secara gratis bagi mereka yang tidak memiliki BPJS. Cukup membawa KTP dan akan dilayani di semua fasilitas kesehatan di wilayah Kabupaten Gresik," jelasnya
Tidak hanya soal kasus stunting, terkait pemakaian kemasan plastik juga menjadi salah satu pesan dari Bu Min. Sebagaimana diketahui, permasalahan sampah menjadi masalah yang tidak hanya terjadi di Kabupaten Gresik, melainkan di dunia.
Pembatasan pemakaian kemasan plastik saat ini sejatinya sudah menjadi program Pemerintah Kabupaten Gresik lewat surat edaran Bupati Gresik. Melalui edaran tersebut, berbagai kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik dianjurkan untuk menghindari pemakaian air minum kemasan sekali pakai.
"Membuang sampah pada tempatnya juga menjadi permasalahan yang krusial, apalagi memasuki musim hujan seperti saat ini. Jangan sampai terjadi banjir karena sampah yang menyumbat saluran air, akibat kebiasaan warga membuang sampah sembarangan," tutup Aminatun. (mhb/gol)
Load more