Tuban, tvOnenews.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman hadir dalam pembinaan penyuluh pertanian dan petani wilayah Jatim di Gedung Graha Sandiya Semen Gresik Jl. Bogorejo No 58, Bugurejo Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, beberapa hari lalu.
"Terima kasih atas seluruh kerja keras panjenengan yang mengantarkan produktivitas padi di Jawa Timur terus bisa naik, dan menjadi tertinggi nasional, sejak tahun 2020," tegas Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah mengatakan, berdasarkan angka sementara BPS, produksi padi Jawa Timur Tahun 2023 menghasilkan 9,59 juta ton GKG. Sementara produksi padi nasional 53,63 juta ton GKG dan Jawa Timur berkontribusi 17,89% terhadap produksi padi nasional.
"BPS memprediksi tahun 2023 Insya Allah produksi padi di Jawa Timur kembali tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia," ucapnya.
Orang nomor satu di Jatim ini menyebut produktivitas PPL dan petani yang terus ditingkatkan akan menghasilkan produk yang maksimal. Dan itu akan memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi para petani.
"Mudah-mudahan menjadi amal jariyah panjenengan semuanya, kalau produktivitasnya tinggi, pasti akan membahagiakan petani. Dan ingatlah siapa yang membahagiakan yang di bumi, Yang di Langit akan membahagiakan kita semua," ujarnya.
Selain padi, produksi jagung di Jawa Timur juga tertinggi secara nasional. Produksi jagung Jatim naik sebanyak 371 ribu ton pipilan kering. Dari 7,014 juta ton pipilan kering di 2021 menjadi 7,385 juta ton pipilan kering di 2022.
"Saya ingin menyampaikan kembali terima kasih bahwa produksi jagung di Jawa Timur juga tertinggi diantara seluruh provinsi Indonesia, ini naiknya lumayan siginifikan" sebutnya.
Begitu juga dengan pisang. Produksi pisang Jatim hingga saat ini tercatat sebagai tertinggi nasional. Dimana total produksi pisang Jatim di tahun 2022 mencapai 26.265.891 kuintal dari 92.454.270 produksi pisang nasional. Artinya Jawa Timur berkontribusi sebesar 28,41% terhadap produksi pisang nasional.
"Kalau di luar itu ada booth dan mereka mendisplay maka bisa dipastikan hilirisasi pisang itu didisplay apakah itu oleh KWT atau oleh KTNA," katanya.
Tak hanya itu di momen ini Gubernur Khofifah juga mengungkapkan bahwa dari tahun 2022 sampai tahun 2023 desa mandiri di Jawa Timur naik 1310 desa mandiri atau setara meningkat 88%. Sementara secara nasional total desa mandiri mencapai 11.456 desa dan 2800 diantaranya ada di Jawa Timur.
"Setara 24,44 persen desa mandiri secara nasional, panjenengan semua mendongkrak kemandirian desa di Jawa Timur sehingga tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia. Kembali saya ucapkan matur nuwun atas dedikasi, kerja keras yang luar biasa terutama PPL yang luar biasa," tuturnya.
Tak berhenti di situ, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Kemiskinan esktrem di Jatim turun drastis dari 4,4% pada tahun 2020 menjadi 0,82% pada Maret 2023.
"Karena kerja keras panjenengan semua karena di Jawa Timur ini kemiskinan pedesaan lebih tinggi dari kemiskinan perkotaan, dengan segala hormat dan terima kasih kami kepada seluruh PPL dan tentu banyak stakeholder lainnya tapi panjenengan punya peran yang luar biasa," tambahnya.
Di akhir, ia menyerukan agar semua pihak termasuk para petani dan PPL di Jawa Timur terus berupaya bersama-sama untuk menjaga ketersediaan pangan di Jawa Timur dan Indonesia. Pasalnya supply pangan untuk 16 provinsi di Indonesia Timur hampir 80% disuplai dari Jawa Timur.
"Saya ingin menyampaikan bahwa Jawa Timur adalah lumbung pangan nasional oleh karena itu mari kita jaga seluruh kekuatan yang Allah anugerahkan di Bumi Jawa Timur Bumi Majapahit," tuturnya.
Di kesempatan yang sama Gubernur Khofifah mengajak seluruh yang hadir di acara pembinaan penyuluh pertanian dan petani wilayah Jatim ini untuk bersama - sama menyanyikan lagu bendera dari band coklat.
"Inilah bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia, tanpa nomer dan tanpa tulisan. Merah Putih. Tetaplah Garuda di dadaku. Tetaplah NKRI harga mati," tegasnya.
Turut hadir Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, Kepala BPPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi, Pimpinan Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika, Dirjen Tanaman Pangan Suwandi, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Ali Jamil, beberapa staf khusus Menteri Pertanian, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan jajaran Forkopimda Kab. Tuban serta Kepala Dinas Pertanian Prov Jatim. (hen)
Load more