Gresik, tvOnenews.com - Perwakilan suporter Ultras Gresik mendatangi Markas Polisi Gresik, di Jalan Wahidin, untuk menyampaikan permintaan maaf dan rasa keprihatinan atas terjadinya kerusuhan usai laga Liga 2 antara Gresik United kontra Deltras FC Sidoarjo, di Stadion Gelora Joko Samudra (Gejos) yang mengakibatkan sebanyak 10 personil kepolisian mengalami luka- luka terkena lemparan batu suporter.
Dihadapan Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anam, Muharrom, yang merupakan penasehat Ultras Gresik juga menyampaikan jika pihaknya sangat menyayangkan terjadinya kerusuhan yang mengakibatkan sejumlah suporter Ultras mengalami luka-luka, setelah terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.
Ungkapan rasa keprihatinan dan permintaan maaf disampaikan langsung oleh Muharrom di sela-sela kunjungan ke Mapolres Gresik, bersama rombongan perwakilan suporter sepak bola Jawa Timur dan Perwakilan PSSI Pusat.
"Kami atas nama pribadi dan mewakili suporter Ultras Gresik meminta maaf sebesar-besarnya, kepada Kapolres Gresik, Polda Jatim beserta jajarannya. Atas kejadian kericuhan kemarin sore,” ujarnya di aula Mapolres Gresik, Senin (20/11)
Menurutnya, kejadian kerusuhan yang melibatkan oknum suporter Ultras dengan aparat kepolisian, diluar nalar dan akal sehat, sehingga ada beberapa anggota dari kepolisian mengalami luka akibat terkena lemparan batu yang dilontarkan para suporter.
“Semoga yang menjadi korban, baik petugas dan suporter segera diberikan kesembuhan. Kami harap kejadian kemarin, kejadian terakhir di Gresik,” lanjutnya.
Pasca kejadian kerusuhan di Stadion Gejos, kedepan pihak Ultras berencana akan sering melakukan konsolidasi dengan Polres Gresik, untuk sama sama memaknai tentang arti sebuah sportivitas dan fair play. Yakni, kesadaran yang selalu melekat, bahwa lawan bertanding adalah kawan bertanding yang senantiasa diikat oleh persaudaraan olahraga.
“Hasil hanya bonus, yang penting sportivitas dan fair play diutamakan dan dijaga,” ungkapnya.
"Alhamdulillah korban dari suporter sudah banyak yang bisa dibawa pulang dan sudah berada di rumah,” tutupnya.
Sementara itu dikesempatan yang sama, Mimit Tirmidzi, selaku koordinator Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PNSSI) Jawa Timur mengatakan, jika kunjungan mereka kali ini dalam rangkah silaturahmi kepada Kapolres Gresik dan Ultras Gresik. Ia juga menyayangkan tindakan kericuhan yang terjadi.
“Kedepannya kami saling introspeksi dengan sama-sama menjaga baik suporter maupun kepolisian,” katanya.
Dari kejadian ini, menurutnya akan menjadi evaluasi bagi teman-teman suporter Jatim khususnya Ultras Gresik.
"Mari bersama-sama belajar dari kejadian kemarin, dan menjadi yang terakhir di Kabupaten Gresik ini. Agar Jatim khususnya Gresik aman dan kondusif,” tutupnya.
Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom, menyambut baik rombongan klub di Jatim dan perwakilan PSSI Pusat yang berinisiatif berkunjung ke Mapolres Gresik. Pihaknya juga turut menyayangkan tindakan kericuhan suporter dengan aparat kepolisian. Hal ini menjadi introspeksi pengamanan dan suporter.
“Semoga nanti tidak ada kejadian serupa. Mari bermain sportif, siap kalah dan menang. Yang harus digarisbawahi, pihak kepolisian untuk mengamankan pertandingan bukan musuh. Kami sebisa mungkin berkolaborasi memberikan rasa aman bagi pemain dan seluruh yang hadir di stadion,” jelasnya.
Adapun terkait dengan anggota kepolisian yang sebelumnya mendapatkan perawatan di rumah sakit Semen Gresik, kini empat anggota telah dipindah ke RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan perawatan lanjutan. (mhb/gol)
Load more