Batu, tvOnenews.com - Harga cabai di pasaran makin pedas belakangan ini. Terutama untuk harga cabai rawit dan cabai besar. Kenaikannya cukup menyengat masyarakat. Kenaikan itu disebabkan karena minimnya pasokan dari petani akibat faktor cuaca yang tidak menentu.
Pedagang di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Musyarofah menyatakan, saat ini harga cabai kecil sudah tembus Rp75 ribu per kilogram. Dari harga awal Rp30-35 ribu. Sedangkan untuk cabai besar, harganya juga tembus Rp75 ribu per kilogram dari harga normal Rp40 ribu per kilogram.
"Situasi seperti ini sudah dirasakan selama dua bulan terakhir. Dari harga normal, berangsur-angsur naik hingga tembus seperti saat ini," tutur Musyarofah, Senin (13/11).
Berdasarkan informasi dari petani yang diperolehnya, Musyarofah mengungkapkan, kenaikan harga cabai ini dipengaruhi karena faktor cuaca. Akhirnya membuat pasokan dari petani berkurang dan tak sebanding dengan kebutuhan masyarakat.
"Pasokan cabai berkurang dan tak bisa memenuhi jumlah permintaan. Akhirnya berdampak pada kenaikan harga," tuturnya.
Senada, pedagang lainnya, Wiwik Isfani juga mengungkapkan hal yang sama dengan Musyarofah. Kenaikan harga cabai dipengaruhi karena cuaca yang tidak memungkinkan. Sebab saat ini tengah memasuki peralihan musim. Dari musim kemarau ke musim penghujan.
Wiwik menyampaikan, untuk saat ini harga cabai rawit masih fluktuatif. Menyusul kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Karena saat ini tengah memasuki puncak musim penghujan.
"Cuaca seringkali angin kencang lalu hujan. Dengan kondisi cuaca seperti ini, cabai jadi tidak bisa merah. Bisa merah tapi lama. Bahkan ada juga yang sampai membusuk. Jika cuacanya sudah kembali bagus, mungkin harganya akan kembali stabil," ujar Wiwik.
Lebih lanjut, walaupun harga cabai rawit dan cabai merah besar mengalami kenaikan. Hal tersebut belum terlalu berpengaruh pada penjualan. Tingkat penjualan cabai rawit dan cabai besar masih sama seperti biasa.
Walaupun tak berpengaruh pada penjualan. Saat harga cabai sedang naik, dirinya tak berani menyetok cabai rawit terlalu banyak. Dirinya khawatir apabila sudah nyetok banyak namun tidak laku, sehingga bisa merugi karena cabai membusuk.
"Saya biasa ambil dari tengkulak cabai di Pasar Gadang. Tidak ambil dari petani cabai Kota Batu, karena para petani cabai Kota Batu sudah menjual cabainya ke tengkulak besar yang ada di Pasar Gadang," ujar dia.
Sementara itu, salah seorang suplier, Elok Winarno mengatakan, kenaikan harga cabai disebabkan karena ketersediaan cabe dari petani yang sudah tidak mencukupi. Dari petani, saat ini harga cabai sudah tembus Rp69 ribu per kilogram.
"Dari harga tersebut, sangat dimungkinkan para pedagang menjual dengan harga Rp75 ribu per kilogram," paparnya.
Dia membeberkan, jenis cabe yang harganya masih tinggi. Diantaranya adalah cabai lokalan original, yang ditanam petani cabe mulai dari Kasembon, Ngantang, Pujon dan Kota Batu.
"Untuk mencukupi kebutuhan cabe di Batu dan sekitarnya. Saat ini para pedagang mengambil kiriman cabe dari daerah Probolinggo dan Situbondo. Hal itu juga berpengaruh di harga," tuturnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, komoditas cabe harganya tidak bisa ditentukan. Sebab sewaktu-waktu harganya bisa naik ataupun turun.
"Untuk harga cabai bulan ini, lebih parah dibanding bulan sebelumnya. Hargai cabai meroket, tapi para petani tidak untuk. Ini disebabkan, karena cabai yang dijual dari cabai yang baru ditanam. Kemudian ditambah kondisi cuaca yang tidak bagus," bebernya. (eco/gol)
Load more