Kekeringan Kian Meluas, Warga Pantura Pamekasan Keluarkan Biaya Sendiri tuk Beli Air Bersih

Pamekasan, tvOnenews.com - Wilayah Pamekasan, Madura, Jumat (27/10) masih dilanda kekeringan kritis akibat dampak Fenomena El Nino. Hal itu membuat warga mengalami krisis air bersih, sehingga kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, seperti mandi dan memasak.

Dampak terjadinya kekeringan yang makin kritis ini, membuat warga Pantura, pamekasan makin dilanda kesulitan air bersih, salah satunya warga di sejumlah desa di Kecamatan Waru, Pamekasan.

Dalam kurun waktu sebulan terakhir, warga rela mengeluarkan uang sebesar Rp65 ribu hingga Rp100 ribu untuk membeli air bersih agar dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Hal itu diungkapkan Camat Waru, Dwi Norkholis Ikhwan, bahwasannya desa di wilayahnya tersebut masuk kategori kering kritis yang sangat butuh dropping air bersih. Namun sejak satu bulan terakhir, bantuan air bersih dari pemerintah daerah dihentikan karena keterbatasan anggaran.

"Sehingga warga harus mebelinya dengan harga Rp65 ribu sampai Rp75 ribu per 800 liter air untuk mencukupi kebutuhan air," ungkap Dwi Norkholis Ikhwan, Camat Waru. 

Menurutnya, saat musim kemarau daerahnya saat ini masih mengandalkan bantuan air bersih dari pamerintah daerah, sebab untu dilakukan pengerboran masih terkendala anggaran serta sulitnya mencari sumber mata air.

"Sementara ini di wilayah Kecamatan Waru hanya dua desa yang mendapat bantuan pengeboran air bersih dari Kementerian Pertahanan, yaitu Desa Sumber Waru dan Desa Tampojung Tenggina," terangnya.