Beberapa jam melakukan pemadaman, tim gabungan dari Resort Konservasi Wilayah 18 bersama pelaku wisata Kawah Ijen berhasil menjinakkan api. Saat ini, hanya tersisa 2-3 titik api yang masih berkobar. Meski begitu, petugas gabungan tetap siaga di lokasi. Sebab, lokasi kebakaran hanya berjarak sekitar dua kilometer dari jalur pendakian. Luas lahan yang terbakar juga belum bisa diketahui.
“Jadi, titik api berada di aliran Banyupahit, kita lokalisir agar tidak sampai melompat ke jalur pendakian,” tegasnya.
Kebakaran di kawasan pegunungan Ijen ini menjadi fenomena rutin di musim kemarau. Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan Merapi Ungup-ungup yang berdekatan dengan puncak Ijen.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengingatkan bahaya kebakaran akibat naiknya suhu udara. Cuaca esktrem ini dipicu posisi semu matahari ke arah selatan ekuator. Imbasnya, penyinaran matahari relatif lebih intens. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya tingkat kelembaban udara. Lalu, minimnya tingkat pertumbuhan awan di siang hari. Sehingga, berpotensi memicu naiknya suhu panas. (hoa/far)
Load more