Ngawi, tvOnenews.com - BPBD Provinsi Jawa Timur, menggelar rapat kordinasi antar BPBD pemangku wilayah hutan Gunung Lawu di lapangan Desa Sidorejo Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi pada Rabu (4/10) pukul 14.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Gatot Subroto mengatakan, rapat kordinasi BPBD antar wilayah ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, bagaimana langkah yang dilakukan untuk mengoperasikan water bombing agar ketiga wilayah tersebut mendapat prioritas penanganan.
“Pagi ini water bombing sudah beroperasi di hutan Ngawi, sorenya beroperasi di Karanganyar, lalu besok rencananya water bombing melakukan penyiraman air di dua wilayah perbatasan yakni Magetan dan Karanganyar. Setelah itu kembali beroperasi di wilayah Ngawi,” terang Gatot.
Gatot juga menambahkan, berdasarkan informasi pihak perhutani, luasan hutan lindung yang terbakar dari ketiga wilayah tersebut di wilayah Ngawi seluas 1.250 hektare, jumlah ini adalah akumulasi selama musim kemarau.
Sedangkan di wilayah Kabupaten Karanganyar dampak dari kebakaran ini seluas 40 hektare. Lalu di wilayah Magetan yang terbakar seluas 700 hektare.
Hingga Rabu malam, kebakaran masih terjadi dan meluas, meskipun skalanya kecil. Dengan penanganan bersama diharapkan kebakaran tidak lagi meluas dan bisa segera padam.
“Dengan water bombing ini kita harapkan bisa membantu mengurangi dampak kebakaran dan semoga kebakaran di tiga wilayah bisa segera padam,” imbuhnya.
Meski dibantu helikopter yang melakukan pemadaman secara water bombing, namun pemadaman manual masih terus dilakukan oleh masing-masing wilayah, terutama pembuatan ilaran atau sekat bakar untuk melokalisir api agar tidak meluas ke hutan produksi. (men/far)
Load more