“Hal ini diimplementasikan melalui pengembangan ekonomi pesantren melalui optimalisasi dana ziswaf, lelang wakaf produktif, serta pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi nadzir di Jawa,” ujarnya.
Ia berharap, strategi itu dapat menjadi motor akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat regional, sehingga mampu menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Dalam kesempatan itu, Rizki Ernadi Wimanda Deputi Kepala KPw BI Jatim mengatakan bahwa upaya yang dilakukan melalui Fesyar tahun ini, tercatat berdampak luas kepada masyarakat.
“Terlihat dari antusiasme masyarakat yang tinggi, untuk terus mengikuti dan berpartisipasi dalam mengikuti fesyar regional ini,” ucapnya.
Ia menyebut, pengunjung tahun ini, baik secara offiline maupun virtual mencapai sebanyak 163.940 orang.
“Dan ini terus meningkat seiring masih berlangsungnya acara,” tambahnya.
Ia berharap, dengan upaya yang dilakukan melalui halal lifestyle itu, dapat memperkuat pemulihan ekonomi syariah di Jawa.
Load more