Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Johan Dwi Angga menyampaikan, hal tersebut bisa saja terjadi, karena pengemudi ojol ini memiliki komunitas dan dipastikan mendukung salah satu parpol.
“Nah, mendukung itu bisa saja mempengaruhi komunitas ojek online yang akhirnya bisa bersebrangan dengan komunitas lain, bisa saja terjadi kesalahpahaman dan terjadi perdebatan,” jelasnya.
Maka daripada itu, jajaran forkopimda Kota/Probolinggo ini mengambil tindakan selangkah lebih maju, untuk mengantisipasi hal–hal serupa dan terciptanya pemilu damai. (msn/far)
Load more