Dugaan Plagiasi Lagu Halo-Halo Bandung Mencuat, Pengamat Budaya Sebut Bisa Pengaruhi Sejarah Bangsa
- Youtube
Surabaya, tvOnenews.com - Lagu Halo-Halo Bandung kini tengah ramai menjadi perbincangan publik. Pasalnya, muncul dugaan plagiasi pada lagu wajib nasional itu. Dugaan itu mencuat seiring dengan munculnya lagu berjudul Hello Kuala Lumpur pada kanal YouTube Lagu Kanak TV. Diketahui, lagu Hello Kuala Lumpur memiliki lirik dan musik yang sangat mirip dengan Halo-Halo Bandung.
Sebenarnya lagu tersebut telah tayang sejak tahun 2018 dan kembali muncul pada Mei 2020 lalu. Akan tetapi, lagu tersebut baru kembali viral dan memantik kontroversi dalam beberapa waktu belakangan ini.
Menanggapi hal itu, dekan sekaligus dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Purnawan Basundoro SS MHum angkat bicara. Menurutnya, tindakan plagiasi terhadap lagu Halo-Halo Bandung merupakan suatu pelanggaran.
Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Purnawan Basundoro SS MHum
“Tentu saja tidak boleh. Itu jelas melanggar hak cipta,” ungkapnya.
Pengaruh pada Sejarah
Dugaan plagiasi dan klaim produk budaya Indonesia sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Pihak Malaysia juga sempat melakukan klaim sepihak terhadap lagu Rasa Sayange. Klaim itu juga berlaku pada produk budaya lainnya, seperti batik, angklung, hingga Reog Ponorogo.
Adanya fenomena klaim budaya, kata Prof Purnawan, berpotensi memengaruhi pemahaman sejarah dan budaya bangsa bagi generasi selanjutnya. Terlebih lagi, lagu Halo-Halo Bandung memiliki kaitan dengan sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia. Lagu ini berhubungan erat dengan peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada tahun 1946.
“Bisa saja menimbulkan kebingungan pada pemahaman sejarah kita. Generasi muda kita bisa saja tidak mengetahui bahwa lagu Halo-Halo Bandung adalah lagu asli yang sebenarnya dan itu adalah lagu wajib nasional kita,” tutur Guru Besar FIB UNAIR itu.
Kesamaan Budaya Tak Jadi Pembenaran
Menyusul adanya dugaan plagiasi, kontroversi baru pun muncul. Kontroversi itu berkaitan dengan pernyataan salah seorang warganet yang disinyalir adalah warga Malaysia. Ia mengatakan bahwa rakyat Indonesia tidak perlu gaduh perkara kemiripan lagu tersebut. Pasalnya, ia menganggap bahwa Indonesia dan Malaysia adalah negara serumpun yang memiliki banyak kesamaan budaya.
Load more