“Semalam saya disekap dalam rumah. Paginya saya pura-pura pamit ke kamar kecil dan langsung kabur ke lahan tebu sebelum akhirnya minta pertolongan warga dan perangkat desa serta polisi,” jelasnya.
Dengan dibantu perangkat desa, Afriska langsung melaporkan insiden penganiayaan ini ke Mapolsek Padang. Tak butuh waktu lama, pelaku penganiayaan berhasil diamankan polisi ke Polsek Padang.
Hanik Zubaidah, ibu korban yang mengetahui anaknya menjadi korban penganiayaan, langsung membawa pulang korban ke Pasirian.
“Usai pemeriksaan ya langsung saya jemput, namun suaminya (pelaku) masih menjalani pemeriksaan di polsek,” ujar Hanik.
Namun hampir satu bulan, Hanik mengaku heran kenapa pelaku tak kunjung ditahan dan justru kembali berkeliaran serta masih menebar ancaman pembunuhan kepada korban dan keluarganya.
“Saya juga heran, kenapa pelaku tidak ditahan. Saya sempat menanyakan kepada pak kanit, alasannya Polsek Padang tidak bisa melakukan penahanan. Ini kan aneh, lha wong bukti penganiayaan juga sudah jelas dan ada visumnya,” tutur Hanik.
Karena tidak ada kejelasan terkait kasus penganiayaan yang dialami anaknya, akhirnya Hanik mengunggah dua video penganiayaan dan ancaman pembunuhannya melalui akun Facebook miliknya.
Load more