Kepala Sekolah dan Guru-guru SD Randu Padangan Bakal Diperiksa Polisi Terkait Kasus Siswi Buta Dicolok Tusuk Bakso
- m habib
Gresik, tvOnenews.com - Polres Gresik masih menyelidiki kasus siswi yang mengalami kekerasan, berujung kebutaan akibat dicolok tusuk bakso oleh seseorang yang diduga merupakan kakak kelasnya, di SD Randu Padangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Pihak Satreskrim Polres Gresik melalui Unit PPA Polres Gresik, telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian dan mengumpulkan barang bukti.
Kanit PPA Gresik Ipda Hepi Riza kepada tim tvOnenews.com mengatakan, jika saat ini anggotanya telah dilakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi dalam kasus colok tusuk bakso yang menimpa siswi SD berisinial SA (7).
"Saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Sudah ada tiga orang saksi yang kami periksa, yakni ayah korban, korban SA, dan Nur Rofiah, yang merupakan penjemput korban," ujar Ipda Hepi pada tvOnenews.com, Sabtu (16/9).
Sementara itu Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, mengungkapkan, selain telah melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi.
Termasuk orang tua korban, pihaknya selanjutnya dalam minggu ini juga akan memeriksa pihak instansi sekolah, kepala sekolah, termasuk pihak penanggungjawab sekolah.
"Kita akan periksa guru–guru yang bertanggungjawab disana,” jelas AKP Aldhino.
Seperti dikabarkan sebelumnya, nasib tragis dialami SA, siswi kelas 2 sebuah SD (sekolah dasar) di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
SA mengalami trauma mendalam karena bocah berusia delapan tahun itu kini harus kehilangan penglihatan mata kanannya, usai dicolok tusuk pentol oleh kakak kelasnya saat perlombaan HUT Kemerdekaan RI ke-78, pada Agustus 2023 lalu.
Mengetahui kejadian yang menimpa SA itu, sang ayah Samsul Arif (36) saat ini terus berupaya mencari keadilan untuk anaknya.
Diceritakan Samsul, peristiwa tragis yang menimpa putrinya itu terjadi padaSenin (7/8/2023).
Saat itu di lingkungan sekolah sang anak sedang menggelar acara perlombaan, untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke- 78.
"Saat itu memang semua kelas keluar untuk melakukan lomba Agustusan. Jadi semua murid berada di halaman sekolah. Anak saya campur dengan murid lain," tutur Samsul Arif saat ditemui awak media di rumahnya, Jumat (15/9).
Nah saat berlangsungnya perlombaan, entah kenapa tiba–tiba SA ditarik oleh siswa lain yang diduga kakak kelasnya.
Load more