Probolinggo, tvOnenews.com - Kebakaran akibat flare prewedding di Bukit Savana Teletubbies Bromo sudah padam. Namum proses pendinginan dan pembasahan masih terus dilakukan oleh petugas gabungan bersama masyarakat Tengger.
Kepala Desa Wonotoro Sarwo Slamet mengatakan, ada lima desa yang terdampak antara lain Desa Ngadisari, Jetak, Wonotoro, Ngadirejo dan Ngadas di kawasan lereng Bromo.
“Warga saya saja sekitar 230 kepala keluarga, Jetak juga sama sebanyak itu. Rusak pipa saluran airnya yang bersumber di Watangan,” katanya, Kamis (14/9).
Total sekitar 1000 lebih kepala keluarga terdampak kekurangan air bersih. Tangki air penyimpanan dari sumber saat ini kering kerontang. setelah rusak ketika kebakaran melanda sepekan lalu.
"Kalaupun ada sumber air yang masih mengalir, debitnya sangat kecil, berasal dari sumber Widodaren yang tidak terdampak kebakaran. Seiring musim kemarau tiba, terkadang debit air juga menurun sampai mati," tambahnya.
Untuk menyiasatinya, warga terpaksa membeli air bersih dari bawah, seharga Rp150 ribu untuk 1.000 liter. Sejauh ini, pihak desa masih belum berani membenahi saluran pipa yang hangus akibat kebakaran.
“Memang belum diperbaiki, kami khawatirkan masih ada bara yang tersisa. Kan bahaya juga kalau warga kami sampai menginjaknya,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu warga Desa Wonotoro Suli menyampaikan, kebakaran yang terjadi tak hanya mengubah bukit rindang menjadi hitam, kebakaran yang terjadi sejak sepekan lalu itu juga melelehkan pipa sambungan air bersih milik warga Tengger.
“Sudah lima harian airnya mati pak yang di sana itu (tandon air yang saluran pipanya terbakar), adanya hanya di sini. Tapi ya kecil, kan musim kemarau,” ucapnya. (msn/far)
Load more