Bojonegoro, tvOnenews.com - Jembatan Kaliketek sebagai penghubung Bojonegoro-Tuban, mengalami keretakan di plesengan sisi selatan dan utara sepanjang 10 hingga 20 sentimeter. Hal tersebut membuat warga Bojonegoro-Tuban was-was saat melintasi jembatan.
Seperti disampaikan warganet dalam postingan video di grup medsos, mereka berharap keretakan jembatan tersebut segera tertangani, sehingga tidak terdampak seperti penutupan di Jembatan Glendeng yang hingga saat ini, telah melumpuhkan transportasi di wilayah Bojonegoro dan Tuban.
“Kalau gak segera ditangani, akan sama nasibnya dengan (Jembatan) Glendeng, mati suri, pengalihan jalur,” ungkap warganet Hendra Kurnia.
Bagian jembatan yang mengalami keretakan yakni plengsengan jembatan sisi selatan, baik sebelah kiri maupun kanan bangunan jembatan.
Retaknya plengsengan jembatan itu sudah lama diketahui, namun kini kondisinya semakin parah. Bahkan, penyambung antara jembatan dengan jalan raya juga turut retak.
Jembatan peninggalan Belanda pada zaman penjajahan itu, mengalami keretakan cukup lebar, pada bagian plengsengan jembatan terdapat sekitar 10 hingga 20 centimeter keretakan jembatan. Sementara, penyambung antara jembatan dengan jalan raya Kerenggangan sekitar tiga sentimeter.
Mengetahui hal tersebut, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan (UPT-PJJ) Bojonegoro langsung meninjau jembatan tersebut. UPT PJJ Bojonegoro menganggap keretakan hanya pada bibir atau selimut kerangka jembatan, sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.
“Tidak masalah, itu hanya pemanis (selimut) jembatan, dan tidak membahayakan,” ungkap Kepala UPT PJJ Bojonegoro, Mokh Syaifudin, Senin (11/9).
Namun, lanjut Syaifudin, pihaknya akan tetap menindaklanjuti keretakan jembatan tersebut, dengan menyiapkan beberapa rencana dan upaya-upaya penanganan. Meski begitu, pihaknya menyatakan bangunan jembatan tidak masalah.
“Yang retak hanya pemanis saja. No problem, tidak ada masalah terkait bangunan jembatan,” pungkasnya. (dra/far)
Load more