Kondisi ini berbeda jauh ketika kapal ikan bersandar di Pelabuhan Perikanan Masami. Kapal bisa langsung sandar tanpa menunggu antrean. Bongkar muatan juga bisa cepat. Tak terganggu dengan kapal barang.
"Katanya karena cuaca buruk, sehingga kapal ikan diarahkan ke Pelabuhan Tanjungwangi yang peruntukannya kapal barang," jelasnya.
Ketika waktu bongkar lebih lama, para nahkoda membutuhkan biaya lebih besar. Bahkan, terancam merugi.
"Kalau kami inginnya bisa bongkar cepat. Sehingga, biayanya tak membengkak," tutupnya.
Polemik kapal ikan yang berlabuh di Banyuwangi mulai muncul empat bulan terakhir. Kapal ikan yang semestinya sandar di pelabuhan perikanan justru memilih antre di Pelabuhan Tanjungwangi yang semestinya untuk kapal barang. Padahal, pelabuhan perikanan tersedia tak jauh dari kawasan ini. Justru, pelabuhan perikanan dibiarkan kosong. (hoa/gol)
Load more