Lumajang, tvOnenews.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di Lumajang. Jika beberapa hari sebelumnya kebakaran melanda ratusan hektare hutan dan lahan pada kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, kali ini insiden serupa juga terjadi di kawasan hutan produksi tanaman pinus milik Perhutani, Senin (5/9).
Menurut Asper BKPH Senduro, Gatot Kuswinaryono, pihaknya menduga ada unsur kesengajaan dari orang yang tidak bertanggung jawab dalam insiden kebakaran hutan ini.
“Untuk kebakaran di petak 44 b, RPH Besuk Sat ini, saya menduga ada unsur kesengajaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Jadi bukan murni faktor alam atau kemarau panjang,” kata Gatot kepada tvOnenews.com.
“Di situ selama ini jarang terjadi kebakaran,kalau tidak ada unsur kesengajaan tidak akan terjadi kebakaran. Karena di sana kawasannya berupa hutan pinus, yang di bawahnya ditumbuhi semak-semak belukar dan mungkin juga ada daun-daun pinus yang kering. Jadi jika tidak ada unsur kesengajaan, saya rasa tidak akan terjadi kebakaran,” sambungnya.
Gatot menjelaskan, dari total luas lahan sebanyak 15,5 hektare, kurang lebih satu hektare diantaranya yang terdampak kebakaran. Kebakaran ini tidak sampai meluas, berkat upaya gabungan petugas di lapangan yang bergerak cepat melakukan pemadaman api.
“Berkat gerak cepat petugas gabungan, dari total luas baku 15,5e hektar lahan di petak 44 b ini, hanya satu hektare yang terbakar itupun hanya semak-semak, sementara untuk pohon pinusnya relatif aman hanya beberapa saja yang patah dan terbakar,” jelasnya.
Meskipun tidak berdampak terhadap pemukiman warga, upaya antisipasi juga telah dilakukan pihak perhutani, guna mengantisipasi terjadinya karhutla susulan. Mengingat, saat ini cuaca panas cukup ekstrim sehingga banyak semak belukar dan tanaman yang kering di sekitar kawasan hutan.
“Sejauh ini, kami bersama jajaran telah membuat ilaran-ilaran yang berfungsi untuk sekat api jika terjadi kebakaran. Di samping itu, kegiatan patroli gabungan juga rutin kami lakukan bersama-sama satgas karhutla yang sudah kami bentuk,” pungkasnya. (wso/far)
Load more