Seorang Cleaning Service RSUD Dr Mohamad Soewandhie Buang Limbah Medis Berbahaya Sembarangan di TPS, Ini Alasan Pelaku
- tvOne - sandi irwanto
Surabaya, tvOnenews.com - Seorang cleaning service atau petugas kebersihan di rumah sakit Rumah Sakit Umum Daerah Dr Mohamad Soewandhie membuang limbah medis berbahaya secara sembarangan. Dia membuang limbah medis tersebut di tempat pembuangan sampah (TPS) di jalan Rangkah, Surabaya.
Aksi ini terekam kamera CCTV rumah sakit milik Pemkot Surabaya tersebut. Karena perbuatannya, petugas kebersihan berinisal ZA ini akhirnya ditangkap polisi, dan telah tetapkan sebagai tersangka.
Dalam rekaman CCTV itu menunjukkan saat ZA mendorong bak sampah dari laboratorium sanitasi lalu melewati kerumunan orang yang sedang duduk menunggu di ruangan, hingga menuju ke luar rumah sakit.
Ternyata, video ZA tersebut merupakan runtutan awal dari sebelum dia membuang limbah medis berbahaya tersebut secara sembarangan di tempat pembuangan sampah (TPS) jalan Rangkah, yang jaraknya tak begitu jauh dari rumah sakit.
Peristiwa yang terjadi pada tanggal 14 Agustus 2023 lalu itu, baru diketahui pihak manajemen rumah sakit milik Pemkot Surabaya, setelah ada yang memberitakan di media online, terkait ulah petugas kebersihan tersebut yang dinilai membahayakan masyarakat.
Direktur rumah sakit Dr Mohamad Soewandhie, dr Billy Daniel menyebutkan, setelah mendapat informasi ini pihaknya menelusuri melalui CCTV yang terpasang di sejumlah titik, dan memintai keterangan dari sejumlah karyawan, termasuk yang bersangkutan ZA.
“Memang kita punya SOP untuk pembuangan limbah medis mulai dari ruangan oleh perawat lalu cleaning service lalu berlanjut ke sanitasi. Itu semua cukup ketat, sehingga harapan kita itu tidak mungkin ada yang bocor. Karena itu bocor sampai ke limbah domestic, saya tahu hal ini dari pemberitaan kemarin, kaget juga saya,” ungkar Billy Daniel, Dirut RS Dr Mohamad Soewandhie.
Setelah pihaknya melihat dan teliti kembali, ternyata memang limbah medis yang ada di TPS itu barang milik RSUD Dr Mohamad Soewandhie.
“Tetapi, barang-barang itu keluarnya tanpa registrasi. Jadi kita tahu bahwa barang yang keluar tidak normal atau illegal,” ujarnya.
“Setelah kita selidiki lewat CCTV, kita diambil oleh salah satu karyawan kita, dan ketemunya di sana. Yang pasti kita sudah tahu tuh orangnya, sehingga akhirnya kita laporkan ke kepolisian sebagai kehilangan barang,” imbuhnya.
Load more