Lumajang, tvOnenews.com – Kabupaten Lumajang yang terletak di kaki Gunung Semeru (3.676 Mdpl), memiliki 21 kecamatan dan 205 desa/kelurahan dengan berbagai budaya dan kearifan lokal yang berbeda-beda.
Agar aneka budaya dan kearifan lokal tersebut tidak luntur atau punah, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati , berharap kepada masyarakat agar terus melestarikan kearifan lokal yang ada di setiap daerahnya masing-masing, salah satunya gelaran Festival Rujak Otek yang ada di Desa Sumberwuluh, yang digelar di Lapangan Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Minggu (27/8).
"Saya ingin, pelestarian budaya ini dilakukan setiap tahun sebagai event, karena ini penting, supaya tidak punah," ungkap Bunda Indah panggilan akrab Wakil Bupati Lumajang, saat membuka Festival Rujak Otek.
Bunda Indah menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah akan mendukung semua kebudayaan yang ada di Kabupaten Lumajang. Menurutnya hal itu penting dilakukan supaya di setiap desa maupun kecamatan bisa memiliki icon yang unik dan khas sesuai kebudayaan yang ada di wilayahnya masing-masing, sehingga dapat menarik wisatawan serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kita (Pemkab Lumajang) terus support setiap kebudayaan supaya bisa sama-sama melestarikan budaya," ujarnya.
Selain itu, Bunda Indah juga mengapresiasi atas gelaran Festival Rujak Otek tersebut, karena antusias yang datang tidak hanya dari warga lokal saja namun terdapat wisatawan mancanegara yang hadir untuk menikmati rujak otek dan pagelaran seni yang diselenggarakan.
Sementara, Kepala Desa Sumberwuluh, Sulhan mengatakan bahwa Festival Rujak Otek merupakan salah satu agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan masyarakat Desa Sumberwuluh. Sulhan juga mengatakan, festival tersebut sempat tidak diadakan beberapa tahun kemarin karena diterjang wabah Covid-19 dan bencana Gunung Semeru.
Namun tahun ini diadakan kembali sebagai bentuk melestarikan kearifan lokal dibidang kuliner Desa Sumberwuluh dan juga untuk mengenalkan kepada generasi muda supaya budaya di Desa Sumberwuluh tidak hilang.
"Kegiatan ini untuk mengingatkan kepada anak cucu kita bahwa Rujak Otek di Desa Sumberwuluh tetap ada. Ini juga menjadi momen mambangkitkan perekonomian warga yang sempat terpuruk akibat pandemi dan erupsi," ujarnya.
Sulhan menjelaskan bahwa tujuan diadakannya festival tersebut juga untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar. Ia berharap di setiap tahunnya Festival Rujak Otek terus diadakan dan semakin meriah.
"Tiga tahun yang lalu, jumlah pedagang rujak yang mengikuti festival lebih dari 80 orang. Tapi tahun ini hanya 26 orang saja, karena sebagian penjual kini telah bermukim di tempat relokasi. Namun masyarakat jangan khawatir, karena 1.500 porsi rujak otek, hari ini kita sediakan secara gratis untuk masyarakat yang hadir,” terangnya.
“Semoga tahun-tahun berikutnya bertambah semarak sehingga Festival Rujak Otek akan tetap dipertahankan dan diadakan di Desa Sumberwuluh," pungkasnya. (wso/gol)
Load more