Madiun, tvOnenews.com - Adanya gugatan batas maksimal capres dalam pilpres 2024 mendatang menjadi 65 atau 70 tahun menjelang pilpres adalah bentuk diskriminasi dan jelas merupakan upaya penjegalan Prabowo Subianto yang akan maju sebagai calon presiden. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer (Noel).
Immanuel Ebenezer yang merupakan mantan ketua Jokowi Mania (Joman) mengakui gugatan tersebut jelas diorkestrai oleh lawan politik. Sehingga jika gugatan tersebut dikabulkan oleh MK, maka Prabowo yang saat ini berusia 71 tahun jelas tidak bisa maju sebagai capres pada pilpres 2024 mendatang.
“Secara konstitusi siapapun yang menggugat masalah batasan umur maksimal capres adalah sah-sah saja karena itu dilindungi undang-undang, hanya kita kaget saja kok batasanya menjadi 70 tahun dan kita sudah tahu ke siapa ini arahnya, pasti ke pak Prabowo,” ujar Ebenezer, usai gelar deklarasi dukungan Prabowo di Madiun, Sabtu (26/8).
Noel mengaku gugatan batas umur maksimal 70 tahun ke Mahkamah Konstitusi (MK) ini adalah sangat diskriminatif, karena sangat bernuansa politik dan sangat tidak mendidik rakyat. Seharusnya yang digugat itu adalah aturan pemimpin yang korupsi, dan ingkar janji akan dihukum seumur hidup atau lainnya.
“Gugatan itu substansinya harus jelas, bukanya ini pak Prabowo mau nyapres baru muncul narasi atau orkestrasi kalau pak Prabowo pelanggar HAM, muncul gugatan batasan umur maksimal capres,” sambung Noel.
Noel juga menyinggung batasan minimal umur 35 tahun juga dirasa memaksakan kehendak. Jika itu dikabulkan dirinya malah akan mengusulkan wacana umur 17 tahun yang telah memiliki hak memilih maka bisa dipilih untuk memimpin, karena sama-sama memiliki hak dan dilindungi undang-undang.
“Kalau yang 35 bagi saya juga terlalu ya, malah teman saya lebih bagus lagi (Pijar) umur yang sudah 17 tahun 18 tahun yang sudah memiliki hak memilih atau dipilih maka itu sudah punya hak untuk memimpin. Jadi kita akan gugat batas minimal 18 tahun karena argument nya jelas dan tidak diskriminatif,” pungkasnya.
Load more