Bangkalan, tvOnenews.com - Ribuan ijazah alumni Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Kabupaten Bangkalan, tak terdeteksi di website Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Ratusan mahasiswa di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UTM sempat menekan pihak rektorat, dengan melakukan unjuk rasa di halaman kampus.
Achmad Amzeri, Wakil Rektor 1 UTM Bangkalan mengatakan, terdapat 18000 ijazah yang tidak tervalidasi di website Kemendikbudristek.
"Dari 1800 ijazah mahasiswa UTM yang tidak tervalidasi. Untuk updatenya sudah 600 ijazah yang sudah tervalidasi, tapi sekarang sudah bertambah menjadi 854 ijazah," kata Dr. Achmad Amzeri, Wakil Rektor 1 Universitas Trunojoyo Madura, Rabu (23/8).
Lanjutnya menjelaskan, adanya perubahan sistem membuat pin ijazah secara satu per satu disinkronkan
"Jadi adanya perubahan sistem dari yang lama ke yang baru, tidak bisa dilakukan secara langsung, ia divalidasi secara satu persatu. Dan kejadian ini tak hanya di UTM saja, tapi ini terjadi di seluruh Indonesia," tuturnya.
Ia mengatakan, pihak kampus telah melakukan konsolidasi dengan mahasiswa terkait ijazah tersebut. Rencananya akan terus berkoordinasi dengan Kemendikbudristek.
"Sudah, kita sudah tiga kali konfirmasi kepada mahasiswa. Tapi tetap mahasiswa masih melakukan aksi unjuk rasa kemarin itu. Mungkin karena momentumnya soal ijazah. Kami pada tanggal 15 Agustus lalu kami datang ke Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kami akan datang lagi, supaya cepat selesai. Rencananya dalam bulan ini terkait ijazah akan selesai," pungkasnya. (fds/far)
Load more