Unik, 70 Persen Warga Kampung Dobong Ini Hidupi Keluarga Puluhan Tahun dengan Jualan Keranjang Ikan
- m habib
Dengan dibantu cetakan (jabel) tadi, para perajin mulai merajut dan merangkai satu persatu lembaran tipis dari bambu tersebut sedemikian rupa hingga menjadi keranjang dobong’ ikan yang selama ini dibutuhkan oleh petani tambak saat panen, maupun oleh para nelayan untuk mengangkut hasil ikan tangkapan.
Sidik, perangkat Desa Panjunan yang menjabat sebagai Kaur Umum mengaku, selesai menjalankan tugas melayani masyarakat, pada malam hari dirinya juga merajut dan merangkai bambu-bambu tersebut menjadi sebuah ‘dobong’ keranjang ikan.
"Semua warga di sini (Desa Panjunan) melakukan pekerjaan tersebut. Bahkan saya sendiri dan semua remaja disini mulai seusia SMP, sudah belajar sehingga rata-rata mereka sudah menguasai dengan baik (mahir) dalam membuat ‘dobong’ keranjang ikan tadi,” jelasnya.
Saking lihainya, dalam satu hari masing-masing satu kepala keluarga bisa menghasilkan 20 biji ‘dobong’ keranjang ikan.
"Tinggal mengalihkan saja, jika yang aktif 130 KK saja maka satu hari akan dihasilkan 2600 biji ‘dobong’ keranjang,” imbuhnya.
Untuk pasokan bahan baku berupa bambu warga sudah tidak perlu khawatir lagi. Di Desa Panjunan, ada beberapa pengepul yang menyediakan jual beli bambu dan juga menampung hasil ‘dobong’ keranjang ikan mereka. Untuk disalurkan ke beberapa daerah di Jawa Timur dan kota-kota besar lainnya sesuai permintaan.
Kepala Desa Panjunan, Nursilah, SE merasa bersyukur karena warganya memiliki keahlihan dalam membuat ‘dobong’ keranjang ikan yang sudah ada sejak nenek moyang, sehingga warganya bisa mandiri tidak mengantungkan diri pada pekerjaan di pabrik.
“Alhamdulillah, warga desa di sini sangat produktif dengan adanya kerajinan tangan atau keahlian dalam membuat keranjang. Tahun 2019 lalu dimasa pandemi Covid-19 dimana semua sektor industri tiarap dan banyak usaha terdampak. Warga Desa Panjunan tetap eksis dengan produksi keranjang dan tidak ada istilah menganggur. Mereka tetap bekerja mandiri di rumah masing-masing,” jelasnya.
Nursilah berharap, ketersediaan bahan baku tetap lancar, sehingga warga bisa tetap bekerja membuat ‘dobong’ keranjang ikan. Karena jika bahan baku terlambat datang, maka mereka tidak bisa bekerja.
Load more