“Memang setelah kejadian kemarin, viralnya santriwati kami yang membawa airsoft gun yang rencananya akan dijadikan ekskul, pingin ada pihak yang lebih berkompeten (BNPT) ya untuk memberikan wawasan kebangsaan serta edukasi kepada kami dan santri, dan Alhamdulillah beliau sangat support kepada kami,” jelas Isgianto.
Sebelumnya viral di media sosial foto sejumlah santriwati dari Pondok Pesantren Baitul Qur’an yang menenteng bawa senjata laras panjang jenis airsoft gun lengkap dengan rompi anti peluru. Foto tersebut langsung menjadi perhatian khusus oleh masyarakat Magetan dan netizen.
Sesuai rencana, airsoft gun memang akan dijadikan sebagai kegiatan ekstrakulikuler baru di sekolah, namun untuk menghindari kegaduhan di masyarakat, maka pihak yayasan akhirnya membatalkan airsoft gun pelajar sebagai kegiatan ekstrakulikuler sekolah. (men/far)
Load more