Banyuwangi, tvOnenews.com - Menjuarai kostum terbaik dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara, Kamis (17/8), membawa pengalaman tersendiri bagi pasangan suami istri (pasutri) asal Banyuwangi Muhammad Khoharrudin dan Fitrotul Azizah. Dibutuhkan perjuangan panjang untuk meraih prestasi itu. Pun untuk mendapatkan undangan dari Istana.
Sebelum berangkat, Khohar dan istri memutuskan akan menggunakan kostum adat pengantin Banyuwangi. Keduanya kemudian meminta izin dan fasilitasi ke Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
“Akhirnya, kami difasilitasi mendapatkan kostum pengantin Mupus Braen Blambangan dari Cinde Sutro oleh Kadispar,” kisah Khohar via telepon.
Pasutri ini berangkat ke Jakarta menggunakan kereta api. Untuk memastikan baju pengantin yang dibawa benar-benar sempurna, mereka memesan langsung bunga melati ke perajin di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi.
“Kami berangkat tanggal 15 sore. Menginap semalam di Surabaya, lalu melanjutkan ke Jakarta dan tiba tanggal 16 malam,” kisahnya lagi.
Tiba di Jakarta, keberuntungan menghampiri. Seorang perias asal Cirebon yang juga undangan upacara di Istana bersedia merias. Akhirnya, baju adat pengantin Banyuwangi beserta hiasannya sukses dipakai. Perjuangan belum berakhir. Ketika hendak ke Istana, jalanan cukup macet. Agar tak telat, keduanya memilih jalan kaki. Selama perjalanan, mereka menjadi pusat perhatian. Apalagi, warna pakaian pengantin ini cukup mencolok. Ditambah hiasan bunga segar di atas sanggul.
Load more