Surabaya, tvOnenews.com - Surabaya Research Syndicate (SRS) merilis elektabilitas nama-nama yang digadang maju sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024. Survei ini dilakukan untuk pemilih di Jawa Timur.
Dalam paparan SRS, elektabilitas Prabowo Subianto di Jawa Timur unggul dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, baik dalam top of mind hingga simulasi 3 nama.
"Elektabilitas Prabowo tertinggi di Jawa Timur dalam temuan survei kami SRS. Prabowo unggul atas Ganjar, dan Anies baik dalam top of mind, maupun simulasi tiga nama," kata Edwin Abdul, Direktur Riset SRS.
Dalam survei top of mind SRS, elektabilitas Prabowo di angka 25,8%. Kemudian Ganjar disusul di angka 23,1%. Sedangkan Anies Baswedan di angka 10,2%.
Dalam simulasi 10 nama, lanjut Abdul, elektabilitas Prabowo semakin meningkat yakni 33,8% disusul Ganjar 28,4%, dan Anies Baswedan 11,6%. Sementara pada simulasi tiga nama, elektabilitas Prabowo di angka 43,7%, disusul Ganjar Pranowo 39,5%, dan Anies Baswedan 12,2%.
"Elektabilitas Prabowo Subianto trennya meningkat meninggalkan Ganjar. Bahkan dalam simulasi head to head melawan Ganjar, Prabowo meraih angka 50,2%, sementara Ganjar 45,6%," jelas Abdul.
Abdul membeberkan faktor utama yang membuat elektabilitas Prabowo semakin dominan atas Ganjar adalah fenomena Jokowi effect. Berdasarkan hasil survei SRS, 43,6% responden di Jawa Timur meyakini Presiden Jokowi memberikan endorsement kepzada Prabowo untuk menjadi Presiden RI 2024-2029.
"Dengan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi dengan sendirinya berdampak pada tingginya approval rating beliau. Karena publik Jatim meyakini bahwa approval atau endorsement Jokowi lebih mengarah kepada Prabowo, maka tidak heran apabila Menteri Pertahanan RI ini memperoleh bonus elektabilitas yang signifikan," jelasnya.
Abdul juga menyebut faktor PKB menjadi variabel penentu keunggulan Prabowo atas Ganjar di Jatim. PKB diketahui punya kedekatan dengan warga NU Jatim, yang korelasinya ikut mendukung Prabowo.
"Sementara yang memilih Ganjar hanya 36,5%, dan Anies Baswedan 10,8%. Sebanyak 11,2% pemilih Nahdliyin di Jatim masih belum menentukan pilihannya," jelasnya.
Abdul membeberkan, tren warga NU Jatim yang memilih Prabowo mengalami kenaikan lebih tinggi dibanding Ganjar. Justru tren warga NU yang memilih Anies mengalami penurunan.
"Dibanding survei kami Mei 2023 lalu, tren kenaikan terbanyak ada di Prabowo dari 40,2% menjadi 41,5%. Kemudian Ganjar Pranowo 35,6% jadi 36,5%, dan Anies Baswedan dari 11,1% menjadi 10,8%," jelasnya.
"Dalam dua Pilpres sebelumnya, Prabowo selalu berada di jalan yang berlawanan dengan PKB, dan hasilnya Prabowo selalu kalah di Jatim karena kurang mendapatkan dukungan dari kaum nahdliyin. Setelah Prabowo mengandeng PKB, dukungan warga NU mulai mengalir," tandasnya.
Survei SRS dilakukan pada 2-11 Agustus 2023 di 38 kabupaten/kota Jawa Timur dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang.
Metode penarikan sample dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,1% dan tingkat kepercayaan 95%. Responden yang dipilih terdiri 50 persen laki-laki dan 50% perempuan dengan quality control secara random 20%. (sha/gol)
Load more