Rayakan HUT RI, Begini Cara Sekolah Dasar di Jember Tanamkan Nilai Pancasila Sejak Dini
- tvOne - sinto sofian
Jember, tvOnenews.com - Sekolah Dasar Swasta (SDS) Shinta Jember, merupakan salah satu sekolah yang menerapkan nilai Pancasila dan semangat toleransi terhadap para siswanya.
Dengan menanamkan nilai Pancasila, sekolah dasar yang beralamat di Jalan KH Siddiq No 113 Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Jember itu menekankan siswanya untuk memahami keberagaman agama.
Salah satunya saat berkegiatan agama, bahkan juga ketika merayakan Hari Kemerdekaan RI ke 78 dengan gelaran jalan sehat dan bazar sekolah.
Namun bedanya, kegiatan itu diikuti seluruh siswa yang memiliki perbedaan agama, serta selalu membiasakan salam beragam agama ataupun merayakan hari keagamaan sebagai bentuk toleransi.
"Salam dari lima agama di Indonesia, selalu kami biasakan kepada murid kami. Contohnya Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, selamat pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua, Syalom, Oom Swastiastu, Wei De Dong Tian, Salam Kebajikan. Ucapan salam itu selalu kami biasakan di sekolah kami ini," kata Kepala SDS Shinta Jember, Vivi Setiya Dewi saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Menurut Vivi, dengan menanamkan semangat toleransi itu. Diharapkan para siswa di sekolahnya tertanam nilai-nilai Pancasila.
"Karena untuk sekolah kita sendiri SDS Shinta, dasarnya Pancasila. Jadi di sini kita kembangkan dari berbagai agama yang ada di Indonesia. Begitu juga seluruh siswa kita, dari segala suku ada di sini, jadi selalu kita kembangkan. Tidak hanya mendidik secara akademik, tapi mendidik agar punya moral baik. Soal kesopanan dan perilaku yang baik. Bagaimana bisa menanamkan kemandirian dan ahlak serta moral yang baik," ujarnya.
Tidak hanya menanamkan nilai Pancasila lewat pengucapan salam dan dalam merayakan hari keagamaan. Di SDS Shinta, juga ada sejumlah ruangan khusus bagi tiap-tiap agama.
"Untuk ruangan itu kami ada, baik muslim tempatnya suci untuk mereka beribadah. Lalu ada agama Katolik, Kristen ada (juga) di kelas. Seluruhnya kita ada, bahkan Hindu dan Buddha juga dikembangkan, serta ada gurunya masing-masing yang mengajar. Karena khusus yang pertama (ditanamkan) adalah nilai religinya," ulas Vivi.
Load more