Banyuwangi, tvOnenews.com – Kondisi alam dan lingkungan yang semakin memprihatinkan, membuat Taman Nasional Meru Betiri mengadakan kegiatan konservasi lingkungan di Pantai Muara Mbaduk Sarongan, Kecamatan Pesanggaran.
Kegiatan konservasi bekerjasama dengan PT Bumi Suksesindo (BSI) yang dilaksanakan di area wisata yang sedang populer tersebut, antara lain pelepasliaran 500 ekor tukik, penanaman pohon cemara, dan bersih-bersih pantai. Selain manajemen dan staf kedua belah pihak, acara ini juga diikuti oleh Forpimka Pesanggaran, para pelajar, dan masyarakat sekitar.
Sesuai dengan namanya, Muara Mbaduk adalah muara dari Sungai Buyuk, yaitu sungai yang melintasi Desa Kandangan dan Sarongan. Areanya berupa hamparan luas berpasir yang ditumbuhi pandan laut di beberapa bagian. Di sisi timur, tampak hamparan pegunungan hijau yang menjadi sempadan Sungai Buyuk. Jarak Muara Mbaduk dari site Operasi Tujuh Bukit sekitar 27,5 kilometer.
Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri Nuryadi menyatakan kalau Muara Mbaduk yang dipilih sebagai tempat peringatan Hari Konservasi Nasional, lantaran ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan.
Dalam peringatan Hari Konservasi Nasional yang bertema “Hapungkal Himpa Kalingu (jiwa yang damai dalam harmoni rimba belantara)” ini, dia menyoroti kesadaran generasi muda terhadap pelestarian lingkungan yang semakin lama semakin menurun. Oleh karena itu, pihak TN Meru Betiri selalu melibatkan para pemuda dan pelajar dalam kegiatan-kegiatan konservasinya.
“Tetap spirit untuk melindungi, melestarikan, memanfaatkan yang bijaksana, kemudian mengelola wisata yang berorientasi kepada lingkungan,” kata Nuryadi.
Pria asal Yogyakarta tersebut berpesan kepada masyarakat agar senantiasa menjalankan konservasi dalam kehidupan sehari-hari. Konservasi tidak hanya di kawasan konservasi dan dalam acara-acara tertentu. Setiap orang bisa melakukan konservasi di mana saja.
“Mari kita mulai konservasi dari lingkungan sekitar dengan melakukan hal-hal kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Sementara itu, Manager of Government Affairs BSI Iwa Mulyawan mengatakan bahwa pemilihan jenis kegiatan ini berkaitan erat dengan komitmen pihaknya untuk menjalankan prinsip-prinsip environment, social, and governance (ESG) sebagai penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik (good mining practices), salah satunya adalah konservasi.
Sebagai implementasi komitmen tersebut, menjaga populasi penyu, termasuk di kawasan pantai selatan Banyuwangi, sangat penting untuk konservasi alam. Penyu berperan besar dalam menjaga ekosistem laut yang sehat. Laut yang sehat akan menjadi habitat berjuta-juta ikan sebagai sumber protein yang penting bagi manusia.
“Bagi kami, penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik bukan hanya sekadar kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, tetapi sudah menjadi komitmen perusahaan menuju pengelolaan pertambangan yang proper,” kata Iwa menegaskan.
Selain itu, pemilihan lokasi kegiatan di area wisata diharapkan bisa berdampak baik bagi masyarakat. Dengan kegiatan penanaman pohon dan bersih pantai, area wisata menjadi lebih asri sehingga wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung.
“Kegiatan konservasi di Muara Mbaduk ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup. Sebelumnya pada 10 Juni 2023, kami bekerja sama dengan pengelola wisata Parang Semar Buluagung, Siliragung, Banyuwangi menanam ribuan bakau (mangrove) dan membersihkan area wisata tersebut,” tutup Iwa.
Kegiatan bersih pantai bersama masyarakat wisata Pulau Merah juga dilakukan pada 21 Juni 2023 lalu dan pemantauan dan pengamatan burung (bird watching) di sekitar tambang Tujuh Bukit Operations. (hoa/hen)
Load more