Cegah Terjadinya Tindak Pidana Korupsi, Kejari Gresik Turun ke Desa Tingkatkan SDM Pemdes Jogodalu
- m habib
Gresik, tvOnenews.com - Upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi dalam pemerintahan desa yang digelar oleh Kejaksaan Negeri Gresik, mendapatkan apresiasi dari Pemdes Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Kades Jogodalu, Juwaiminingsih mewakili pemerintah desa mengaku, sangat terbantu karena bisa menjadi wadah pembelajaran untuk para Kepala Desa dan perangkat desa.
"Kalau kita sering diingatkan kan kita selalu hati-hati setiap akan bertindak dalam melaksanakan penggunaan dana desa (DD) tersebut," tutur Kades Jogodalu, Juwaiminingsih, kepada tvOnenews.com, Sabtu (5/8).
Kades Juwaiminingsih menambahkan, dalam kegiatan yang dipimpin langsung Kajari Gresik Nana Riana itu, dirinya mengaku banyak yang sebenarnya akan ditanyakan, salah satunya terkait sanksi apa yang sepatutnya diberikan jika ada perangkat desa yang melakukan pelanggaran, agar dapat memberikan efek jera pada perangkat tersebut.
"Harapan saya kegiatan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa bisa diadakan setiap tahun, karena lebih bisa menjadikan pembelajaran untuk aparat dan kepala desa dalam mengelola keuangan dalam perencanaan pembangunan desa, yang nantinya membawa manfaat pada masyarakat," lanjutnya.
Dikatakan Kades Juwaiminingsih, dirinya tidak pernah merasa takut dalam penggunaan keuangan desa, karena selalu transparan dan apa adanya.
"Kalau seperti PAD itu saya bentuk PAD di tiap Dusun, ada ketua, sekretaris dan bendahara. Jadi di desa saya itu, Dusun Wonosari ada bendaharanya sendiri, Dusun Gempol juga ada bendahara sendiri untuk PAD, di Jogodalu juga ada," tegasnya.
Tidak hanya transparan dalam pengelolaan dan penggunaan keuangan desa, Pemdes Jogodalu juga memiliki satu unit mobil siaga yang siap melayani warga masyarakat yang membutuhkan secara gratis.
"Jadi alhamdulilah dengan adanya itu saya bisa membeli mobil siaga, mobil siaga itu gratis, BBMnya satu bulan itu habis Rp2,5 juta yang anggarannya dialokasikan dari PAD. Ongkosnya sopir pun dari PAD. Masyarakat yang membutuhkan, gratis tak dipungut biaya sepeserpun," tegas Juwaiminingsih.
Kades yang dikenal ramah itu juga menyatakan, jika tidak jarang ada warga yang memanfaatkan layanan mobil siaga desa untuk berobat ke rumah sakit seperti cuci darah. Sebelum adanya mobil siaga desa, sering ada warga yang mengeluh karena tidak cukup uang untuk sewa mobil saat berobat ke rumah sakit.
Load more