Gresik, tvOnenews.com - Kebakaran dahsyat yang melanda pabrik plastik PT Gunung Agung Sentoso di Kawasan Kepatihan Industri Menganti Gresik, sempat membuat petugas pemadam kebakaran kuwalahan. Besarnya kebakaran yang asap hitamnya membumbung tinggi hingga terlihat dari wilayah Kota Soto Lamongan itu, membuat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Gresik, harus membutuhkan sekitar 27 jam untuk memadamkan api, Selasa (1/8).
Hal itu diungkapkan Agustinus Halomoan Sinaga, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik, kepada tvOnenews.com. Dikatakan Sinaga, proses pemadaman dan pembasahan di pabrik milik Tomi Suhartono yang berlangsung mulai kemarin siang, Senin (31/7), baru selesai sekitar pukul 15.30 WIB, Selasa (1/8). Itu artinya petugas membutuhkan sekitar 27 jam sejak proses pemadaman dari sejak awal kejadian kebakaran.
“Kalau dihitung-hitung ya kurang lebih ada 100 tangki air dengan kapasitas 5000 liter yang dibutuhkan dalam proses pemadaman. Itu sampai hari ini hingga lokasi kebakaran dinyatakan kondusif,” jelas Kadis Sinaga pada tvOnenews.com, Selasa (1/8).
Meskipun demikian, dikatakan AH Sinaga, petugas hingga saat ini belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran pabrik plastik tersebut. Sementara kerugian masih dalam proses penghitungan.
“Menurut keterangan security pabrik, awal mula api diketahui dari arah timur belakang pabrik saat jam istirahat karyawan pabrik. Masih belum diketahui penyebabnya. Tiba-tiba api membesar dan meluas terkena hembusan angin yang cukup kencang,” tutur Sinaga.
Dikatakan Sinaga, saat awal kejadian kebakaran, api terus membesar dan menyambar gudang penyimpanan barang jadi plastik. Pihaknya pun menerjunkan puluhan personel dari pos Damkar Driyorejo, Menganti, dan Kota. Kemudian, empat mobil pemadam, dua mobil suolay, dan dua mobil panther. Serta beberapa unit mobil damkar bantuan dari Kota Surabaya dan pabrik di sekitar lokasi.
“Personel melakukan pemadaman dari berbagai sudut dan sisi. Untuk memadamkan api dalam reruntuhan bangunan gudang cukup sulit karena keterbatasan alat pengurai,” ujarnya.
Dia juga mengaku, ada beberapa kendala dalam proses pemadaman kebakaran pabrik plastik. Diantaranya medan yang sulit karena bangunan runtuh, suplai air terbatas, cuaca angin kencang dan terbatasnya alat berat untuk mengurai reruntuhan terbatas.
“Api sudah padam, tinggal pendinginan asap putih saja,” pungkasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, sebuah pabrik plastik di wilayah Menganti Gresik terbakar hebat hingga membuat kepanikan karyawan. Kebakaran pabrik plastik PT Gunung Agung Sentosa yang diketahui sekitar pukul 12.30 WIB, Senin (31/7) tersebut juga menimbulkan kepulan asap hitam tebal yang membumbung ke langit hingga terlihat dari wilayah Kota Lamongan.
Petugas pemadam kebakaran sulit memadamkan kobaran api lantaran lokasi kebakaran jauh dari sumber air. Hal ini diperparah dengan tidak adanya hydrant di dalam area pabrik. Padahal, harusnya pabrik sebesar itu dilengkapi dengan hydrant. Petugas sampai memarahi HRD lantaran tidak adanya hidran di dalam pabrik. (mhb/far)
Load more