Gresik, tvOnenews.com - Sebuah pabrik produksi plastik tempat makanan kebutuhan rumah tangga dan katering di kawasan industri Menganti Gresik, Senin siang terbakar hebat. Amukan si jago merah yang terus membesar dan gumpalan asap hitam tebal membumbung tinggi, membuat para karyawan pabrik panik berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Peristiwa kebakaran salah satu gudang pabrik pabrik itu tidak hanya menimbulkan kepanikan. Tebalnya kepulan asap hitam pekat yang membumbung tinggi di langit kawasan Menganti, membuat jarak pandang pengendara yang melintas di Raya Menganti sempat terganggu.
Kapolsek Menganti Gresik, AKP Inggit kepada tvOnenews.com saat mengamankan jalannya pemadaman, mengatakan jika kebakaran terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Saat kejadian, karyawan sedang bekerja di dalam gudang dan langsung keluar menyelamatkan diri.
"Ya pas kebakaran karyawan sedang bekerja di dalam dan semuanya keluar saat api mulai membesar," kata AKP Inggit.
Masih menurut AKP Inggit, hingga saat ini sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. Bahkan agar cepat api bisa dipadamkan, petugas pemadam juga menggunakan cairan busa saat melakukan penjinakkan api dari dalam gudang.
"Untuk saat ini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas sambil menunggu proses pemadaman selesai. Tidak ada korban jiwa. Kerugian masih belum dihitung," tegasnya.
Sementara itu, Kadis Damkarla Gresik Agustinus Halomoan Sinaga mengatakan, saat ini anggotanya masih proses pemadaman dan pembasahan di lokasi kebakaran pabrik.
"Benar yang terbakar pabrik-pabrik PT Gunung Agung Sentoso di kawasan Menganti Gresik. Saat ini sudah mulai bisa dijinakkan dan tinggal pembasahan titik api," ujar AH Sinaga.
Terkait banyaknya kasus kejadian kebakaran, pihak Dinas Damkarla Gresik mengimbau agar masyarakat khususnya warga Gresik harus lebih hati-hati saat membakar sampah maupun meninggalkan rumah, dalam kondisi peralatan rumah atau lampu dalam keadaan menyala. Dikhawatirkan terjadi konsleting listrik.
"Musimnya kan panas sekali dan anginnya cukup kencang. Jadi rawan terjadi kebakaran utamanya ilalang kering," pungkas AH Sinaga. (mhb/far)
Load more