Batu, tvOnenews.com - Kampanyekan penurunan angka stunting, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak ratusan anak-anak dari berbagai daerah di Jawa Timur makan telur dan minum susu bersama, kegiatan itu dilakukan dalam momen peringatan Hari Anak Nasional di Kota Batu, Sabtu (29/7).
"Jadi, tadi anak-anak diajak makan telur bersama karena kita berharap bahwa protein ini akan menjadi bagian yang bisa memberikan asupan gizi kepada anak-anak kita, seiring dengan upaya menurunkan sunting di Jawa Timur," kata Khofifah.
Sementara data yang ada menunjukkan untuk angka prosentase jauh antara Status Survei Gizi Indonesia (SSGI) dalam koridor Kemenkes dan aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
"Kalau Jawa Timur SSGInya 19,2 persen, nasional 21,6 persen, tapi e-PPGBM kita 7,3 persen, ini angka stunting," ujarnya.
Data tersebut juga telah disampaikan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Khofifah bersama Tim Satu Data Jatim berharap adanya data rill yang sesuai.
“Ayolah dicari titik kompromi supaya masing-masing kepala daerah itu secara maksimal bisa memberikan intervensi sesuai dengan data riil yang ada. Itu yang terus kami coba mendapatkan rekomendasi supaya ada sinkronisasi data sehingga intervensi stunting itu lebih presisi,” tambahnya.
Tema kegiatan tersebut yakni “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Para peserta diantaranya merupakan pelajar PAUD, TK, SD se-Kota Batu. Selain itu, sebanyak 536 anak menari kesenian tradisional secara bersama.
Menurut Gubernur, puncak peringatan Hari Anak Nasional seharusnya pada 23 Juli lalu. Namun, di Jawa Timur untuk kegiatan tersebut baru dilakukan hari ini karena terlebih dahulu mengumpulkan anak-anak se-Jawa Timur.
"Puncak Hari Anak Nasional sesungguhnya 23 Juli tetapi kita menyelenggarakannya hari ini karena memang yang diundang seluruh di Jawa Timur, ada yang hadir langsung dan ada yang hadir secara virtual," imbuhnya.
Khofifah juga mengingatkan, kepada seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa membahagiakan dan menjaga hak-hak anak. Seperti hak bermain, hak berpendidikan, hak mendapatkan perlindungan, dan lainnya.
Menurutnya, lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
"Jadi,anak-anak yang kebetulan tumbuh kembangnya tidak pada lingkungan yang baik, sehingga lingkungan memberikan pengaruh kurang baik pula, oleh karena itu tanggungjawab kita semua untuk saling memberikan perlindungan," pungkasnya. (eco/far)
Load more