Tradisi Tumpeng Sewu di Situbondo, Warga Saling Berebut Gunungan Tumpeng Hasil Pertanian

Situbondo, tvOnenews.com - Pemerintah Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo bersama warganya melakukan acara bersih desa dengan menggelar Tumpeng Sewu.

Dalam acara tersebut, ratusan tumpeng yang berisi hasil pertanian dan buah-buahan serta makanan ditata layakanya gunung dan diarak ribuan warga dengan mengelilingi empat penjuru desa setempat, Jumat (28/7).

Warga yang sejak pagi mengikuti acara ritual bersih desa, tanpa dikomando langsung berebut tumpeng yang berisi hasil pertanian setelah selesai doa lintas agama, aksi saling berebut pun tidak terhindarkan.

Dalam aksi berebut tumpeng, terlihat warga saling dorong untuk mendapat sejumlah bahan pertanian dan berbagai sayuran yang ditata menyerupai gunung. Tidak hanya kaum pria dan ibu-ibu, aksi berebut juga diikuti anak-anak yang ikut meramaikan acara bersih desa tersebut.

Kepala Desa Wonorejo, Sumarto Adi menuturkan, warga desa menyakini hasil pertanian yang telah diarak dan doakan secara lintas agama ini, bila dicampurkan dengan bibit pertanian lainnya saat di tanam akan menghasilkan hasli pertanian yang berlimpah.

“Sementara jika dikonsumsi langsung, tolak bahaya dan kesialan sepanjang tahun akan menjauhi warga. Biasanya warga tanpa dikomando akan berebut tumpeng yang telah ditata di depan halaman kantor desa dan sepanjang jalan setelah doa lintas agama usai,” ujar Sumarto.

Sementa itu, Tokoh Agama Desa, Muhamad Ilyas menambahkan, acara disebut dengan tumpeng sewu sendiri merupakan ancak atau tumpeng berbentuk gunung besar yang berjulang dan berjumlah seribu ancak.

“Mayoritas tumpeng yang diarak merupakan hasil pertanian, berisi buah, telur dan makanan. Tradisi ini sudah berlangsung lama dan terus berusaha dilestarikan oleh pemerintah desa setempat dan rencananya akan dijadikan sebagai salah satu detinasi wisata baru di saat memasuki bulan suro,” tutup Ilyas.

Desa Wonorejo sendiri merupakan salah satu desa yang berada di ujung timur Kabupaten Situbondo yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi. Desa yang berhimpitan langsung dengan Hutan Taman Nasional Baluran telah dikenal juga sebagai desa kebangsaan, yang sering dijadikan contoh desa kerukunan umam beragama. (hso/gol)