Setiap satu hektare, para petani mengalami kerugian antara 7 hingga 10 juta rupiah. Kerugian tersebut meliputi biaya tanam, pemupukan, pembelian obat-obatan hingga biaya perawatan.
“Saya punya lahan 3 hektare tidak panen, di dua desa ini ada sekitar 250 hektare tanaman padi yang gagal panen. Petani remuk mas, pokoknya rugi banyak,” tegas Ulfatul Ismah, petani asal Desa Karangtengah.
Kini para petani hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah turun tangan membantu mengatasi persoalan hama wereng ini. (htn/gol)
Load more