Sambung Rasa Bersama GMNI dan ‘Cipayung Plus’, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Sosok Pemimpin Negarawan
- tim tvone - imron
Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga mengajak para mahasiswa untuk memahami dan mengembalikan konsep Trisakti dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Jadi apa yang sebetulnya digagas Bung Karno menjadi pondasi karakter bangsa berdaulat secara politik, seperti apa kita akan breakdown, bahwa kita berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya,” jelas Gubernur Khofifah.
Sebagimana pidato Bung Karno pada Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1956. Saat ini, Indonesia telah melewati taraf physical revolution dan taraf survival.
“Bung Karno menandaskan, sekarang kita berada pada taraf investment, yaitu taraf menanamkan modal-modal dalam arti yang seluas-luasnya. Tugas atau pekerja rumah kita, apakah terkait investment of human skill, material investment, dan mental investment?. Ini tugas kita bersama,” pesannya.
Tugas tersebut bukan merupakan tugas yang sederhana, apalagi lanjutnya, saat ini Indonesia telah menyiapkan target menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Khofifah, usia dari anggota-anggota ‘Cipayung Plus’ saat Indonesia Emas berada pada usia puncak membangun negeri pada pos-pos strategis di masing-masing profesi. Akan tetapi, yang lebih penting adalah investasi mental. Sebab, investasi keterampilan dan material tidak bisa menjadi dasar persatuan dan kemakmuran bersama tanpa didasari investasi mental.
Di depan ratusan peserta dari organisasi mahasiswa tersebut, Gubernur Khofifah mencontohkan pahlawan-pahlawan nasional yang berkarya sejak usia muda. Diantaranya, Presiden pertama RI Soekarno yang di usia 26 tahun mendirikan Partai PNI. Selain itu, Wapres RI pertama yakni Bung Hatta yang pada usia 24 tahun menggerakkan Perhimpunan Indonesia (Indonesia Vereeniging) di jantung kolonialisme, Den Hag.
“Maka saudara yang saat ini di usia 20 tahun, maka 25 tahun ke depan saudara pemilik dan pemangku kepentingan negeri ini,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Khofifah juga mengajak para generasi muda untuk membangun keberagaman dalam kebersatuan di Indonesia. Dimana keberagaman tersebut dibangun dengan penuh kedamaian, dan dengan bersama-sama bergandengan tangan.
“Bergandengan tangan adalah salah satu kunci, bagaimana negara ini setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia dan bagaimana negara ini menjadi negara yang terus berkelanjutan pembangunannya,” pungkasnya.
Load more