ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Dugaan Kematian Bocah di Malang karena Mal Praktik, Ini Kata Direktur RS Prasetya Husada

Kematian tragis seorang bocah berusia enam tahun telah mengguncang masyarakat setempat. Terlebih, kematiannya diduga karena mal praktik di RS Prasetya Husada.
Jumat, 23 Juni 2023 - 16:40 WIB
RS Prasetya Husada Malang
Sumber :
  • edi cahyono

Malang, tvOnenews.com - Kematian tragis seorang bocah berusia enam tahun telah mengguncang masyarakat setempat. Terlebih kematian bocah ini diduga karena menjadi korban mal praktik di sebuah rumah sakit terkemuka. Pihak rumah sakit akhirnya buka suara setelah keluarga korban menyerahkan kasus ini kepada pihak berwenang.

Bocah malang yang diketahui bernama Alvito Ghaniyu Maulidan, meninggal dunia pada hari Rabu (13/6) lalu, setelah menjalani rawat inap dan diduga meninggalnya Alvito usai disuntik oleh salah satu oknum tenaga kesehatan Rumah Sakit Prasetya Husada Desa Ngijo,Kecamatan Karangploso,Kabupaten Malang.

Menurut ayah korban bernama Imam Jazuli, setelah disuntik oleh salah satu oknum tenaga kesehatan, kondisi Alvito semakin memburuk, dan ia mengalami kejang-kejang yang tidak dijelaskan dengan jelas oleh tim medis yang merawatnya.

Keluarga korban yang penuh duka telah mengumpulkan bukti-bukti yang menunjukkan adanya kemungkinan mal praktik dalam kasus ini, termasuk rekam medis yang menunjukkan kelalaian dalam penanganan pasien, tenaga kerja yang kurang serius menangani pasien dan tidak transparan.

"Sangat sayang kan, kenapa waktu mengambil tindakan, menyuntik anak saya tidak koordinasi terlebih dahulu dengan saya atau mama Alvito," jelas Imam.

Keluarga korban telah memutuskan untuk menyerahkan kasus ini kepada pihak berwenang. Mereka berharap agar lembaga penegak hukum dapat menyelidiki dengan seksama, dan mengambil tindakan yang tepat terhadap semua pihak yang bertanggung jawab atas kematian anak mereka.

"Pihak berwenang diharapkan akan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Semua pihak berharap bahwa keadilan akan ditegakkan dan tanggung jawab atas kematian Alvito akan dituntut dengan tegas," ungkap Imam.

"Jika terbukti ada mal praktik yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, maka langkah-langkah hukum yang sesuai harus diambil untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan," tegas Imam.

Keluarga korban bukan satu-satunya yang berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat dan pihak terkait. Diharapkan bahwa kejadian ini, akan mendorong perubahan positif dalam sistem perawatan kesehatan, serta memperkuat perlindungan hukum bagi pasien yang menjadi korban mal praktik.

Kematian Alvito yang diduga menjadi korban mal praktik merupakan pengingat bagi semua pihak, terkait pentingnya menjunjung tinggi etika, integritas, dan profesionalisme dalam pelayanan kesehatan.

Diharapkan kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan, dan setiap pasien mendapatkan perawatan yang layak serta aman dalam upaya untuk mencapai sistem kesehatan yang lebih baik.

Menyusul pemberitaan di beberapa media terkait insiden ini, pihak Rumah Sakit Prasetya Husada akhirnya angkat bicara.

Direktur RS Prasetya Husada, dr Prima Evita saat menggelar konferensi pers, Kamis (22/6) menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sudah sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP), baik dalam penangganan dan tindakan yang dilakukan. Itu diketahui setelah melakukan audit internal.

Pihak rumah sakit mengklaim keterangan dari orang tua korban berbeda dengan pihak rumah sakit.

“Rekam medis sudah benar, tidak ada yang salah. Lalu, untuk rekaman CCTV memang di ruang tindakan CCTV tidak ada karena kami rumah sakit terakreditasi. Di ruang tindakan tidak boleh ada CCTV karena menyangkut privasi pasien,” paparnya.

Begitu juga injeksi atau suntikan yang diberikan oleh perawat, menurutnya, sudah sesuai perintah dan seizin dokter.

"Semua seizin dokter, nah apakah injeksi harus izin dahulu ke keluarga? Tidak semua penanganan izin, apalagi keadaan waktu itu cukup genting, butuh tindakan cepat. Apalagi setiap pasien yang mendapat penangganan rumah sakit sudah menyetujui dengan bertanda tangan atau biasa disebut general consent," katanya.

Sementara itu, dokter spesialis anak RS Prasetya Husada, dr. Agung Prasetyo Wibowo mengatakan, jika dirinya masih bimbang penyebab kematian Alvito, pastinya yaitu henti jantung atau ada gangguan irama jantung. Penangganan korban juga dirasa sulit dan membingungkan.

"Kenapa membingungkan, biasanya pasien anak yang keadaannya dehidrasi tidak sadarkan diri. Tapi waktu itu pasien sadar, cuma kaki dan tangannya dingin. Itu yang membuat saya bingung saat ditelepon oleh perawat yang menjaga," katanya.

Karena saat pasien datang, keadaannya sudah lumayan drop karena menurut keluarga dia sulit makan, muntah, dan pusing.

"Sehingga secara SOP, pasien langsung mendapat infus, pemasangan infus cukup sulit, petugas memerlukan waktu sekitar satu jam," katanya.

Setelah itu, petugas melakukan injeksi ke infus pasien sebanyak dua kali yaitu obat mual dan obat lambung sesuai yang dikeluhkan oleh pasien.

"Nah pemberian injeksi atau suntikan ke infus pasien sesuai gejala pasien. Pemberiannya juga tidak serta merta, sudah seizin dokter," tuturnya. (eco/far)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT