Dan diakui juga Gus Ris bahwa saat ini ada beberapa warga yang minta ganti untung lahannya minta diukur segera. Mereka itu pendatang atau pemilik lahan di luar Ngelo. Mereka merasa keberatan jika dihentikan.
"Tapi bagi warga Ngelo yang tidak mau diukur dan tidak mau diganti untung jangan diganggu," tegas Gus Ris.
Ditambahkan Gus Ris bahwa tidak bisa memberikan rekomendasi apapun atau jaminan keamanan misalkan tidak satupun point permintaan masyarakat tidak dilaksanakan, maka pihaknya minta agar Bupati membuat surat kepada kementerian KLH minta titik koordinat untuk ditempati relokasi, itu yang disepakati di point pertama.
Kemudian point kedua, lanjut Gus Ris, sambil jalan dilakukan pendekatan kembali dengan masyarakat dan dibantu mediasi dengan BPN untuk duduk bersama dengan masyarakat bahwa ada beberapa warga mau diukur untuk kepentingan itu, maka diperbolehkan agar tidak terjadi kericuhan di tengah masyarakat karena tanah kas desa sudah selesai diukur.
“Saat ini marilah kita menjaga keadaan kondusifitas masyarakat karena saat ini permintaan mereka masih rasional dan sangat mungkin dipenuhi KLH karena di Blora bisa masak di Bojonegoro gak bisa, padahal Blora ga punya uang," tandasnya.
"Dalam rapat diurai munculnya menjadi penyebab persoalan itu, dan saat ini pemkab berjalan mundur atau evaluasi untuk refleksi dalam menentukan langkah berikutnya,” pungkasnya. (dra/hen)
Load more