Banyuwangi, tvOnenews.com - Mendekati Idul Adha, permintaan ternak kambing kurban di Banyuwangi terus meroket. Fenomena ini langsung diikuti lonjakan harga. Harga ternak kambing rata-rata naik Rp300.000 hingga Rp500.000 per ekor.
Lonjakan permintaan kambing ini mulai terjadi sejak seminggu terakhir. Kambing yang paling diburu adalah jenis peranakan Etawa (PE). Harganya dibandrol Rp2,7 juta hingga Rp6,5 juta. Beratnya, sekitar 25 kg - 90 kg.
"Harga ini tergantung bobot. Yang paling banyak diburu yang bobot 25-30 kg. Harganya murah dan terjangkau," kata Fahmi Himawan (27), pedagang kambing kurban di Jalan Kepiting, Banyuwangi, Jumat (23/6).
"Terkadang, pada H+1 masih ada yang membeli," jelasnya.
Sejak buka empat hari lalu, pihaknya sudah menjual 40 ekor ternak kambing. Seluruhnya hasil para peternak lokal. Sekali musim Idul Adha, pihaknya bisa menjual minimal 150 ekor.
"Tahun ini sepertinya lebih banyak. Pasca pandemi, animo warga untuk berkurban sudah kembali normal," ujarnya.
Untuk memastikan ternaknya sehat, pihaknya mendapatkan sertifikat veteriner dari Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi. Jenis pakannya juga dijaga ketat. Salah satunya, hanya dengan pakan hijauan, sehingga kondisi ternak tetap stabil hingga Idul Kurban tiba.
Plh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, drh. Nanang Sugiarto mengatakan pihaknya memberikan sertifikat veteriner kepada seluruh pedagang kurban. Tujuannya, memastikan seluruh ternak yang dijual dalam kondisi sehat.
"Ini juga bagian dari antisipasi masih adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," katanya.
Pemeriksaan meliputi kondisi fisik ternak, diantaranya kondisi gigi dan mulut, serta tampilan ternak.
"Kalau ternak sehat, kondisinya klimis, lincah, cuping hidungnya berair," tutupnya. (hoa/hen)
Load more