Gudang Pabrik Kayu di Gresik Terbakar Hebat, Petugas Damkar Kesulitan Padamkan Api

Gresik, tvOnenews.com - Sebuah gudang pabrik kayu olahan di raya Desa Putatlor, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik terbakar hebat, hingga membuat tim pemadam kebakaran Dinas Damkarla Gresik sempat kesulitan menjinakkan kobaran api, karena luasnya area lahan yang terbakar, Rabu( 21/6).

Kencangnya tiupan angin ditambah lagi banyaknya tumpukan kayu olahan yang mudah terbakar membuat petugas pemadam kebakaran harus berjibaku dengan amukan api hingga lebih dari lima jam lamanya, akhirnya api berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.30 WIB.

Agustinus Halomaon Sinaga, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarka) Kabupaten Gresik, ketika dikonfirmasi terpisah oleh tvOnenews.com memaparkan jika awal terjadinya kebakaran gudang pabrik PT Bina Megah Indowood itu diketahui oleh salah satu satpam pabrik yang bernama David pada pukul 05.45 WIB.

Dikatakan AH Sinaga, pada saat kejadian kebakaran berlangsung satpam sedang melakukan kontrol area pabrik PT Bina Megah Indowood.

“Tiba-tiba dia melihat di gudang (kayu) basah 2 telah terjadi kebakaran cukup besar, beruntung pagi itu tak ada karyawan pabrik sedang yang sedang bekerja,” lanjut AH Sinaga. 

Spontan saja ketika mengetahui ada kebakaran di bagian gudang, satpam langsung menghubungi Dinas Damkarla untuk mengatasi kejadian kebakaran yang melalap bangunan gudang.

"Petugas Dinas Damkar Dan Penyelamatan Kabupaten Gresik yang menerima laporan segera berangkat menuju ke lokasi kebakaran untuk menangani kejadian kebakaran tersebut,” lanjut Naga.

Sinaga juga menegaskan jika dalam proses pemadaman, petugas mengalami kesulitan dikarenakan area lahan yang cukup luas dan bahan kayu yang mudah terbakar.

Tapi semua itu bisa teratasi dengan adanya bantuan dari Damkar PT Garuda Food yang membantu petugas Damkar Kabupaten Gresik dalam proses pemadaman. Api berhasil dijinakkan pukul 11.30 WIB.

“Penyebab terjadinya kebakaran sendiri masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian, kerugian juga masih ditaksir," pungkas Sinaga. (mhb/hen)