Jember, tvOnenews.com - Kematian ibu dan dua anak kandungnya menyisakan kisah dramatis. HS (31), seorang ibu yang memilih mengakhiri hidupnya setelah membunuh dua anak kandungnya LN (7) dan SK (6 bulan) ini mengalami gangguan kejiwaan sejak 2018 lalu.
Menurut Kapolres Jember, AKBP Nur Hidayat, HS depresi sejak 2018 lalu. Hal ini diketahui setalah polisi memintai keterangan Agus, suami HS. Sejak saat itu, HS mendapat perawatan medis di rumah sakit dr Soebandi Jember.
"HS rutin berobat ke rumah sakit," kata AKBP Nur Hidayat.
HS ditangani oleh dokter jiwa di rumah sakit tersebut. HS pun rutin meminum obat dari dokter. Hingga akhirnya, beberapa bulan lalu pengobatan HS terhenti.
"Pengobatan terhenti karena suami HS tidak lagi mampu membayar iuran BPJS. HS ikut BPJS mandiri," terang Nur Hidayat.
HS pun tidak lagi meminum obat. Dan sejak bulan Mei lalu, meski tidak lagi meminum obat, HS terlihat biasa saja dan normal hingga akhirnya terjadi kejadian menggemparkan tersebut.
"HS ini menurut keterangan suaminya sering mendengar bisikan-bisikan tidak jelas. Seperti bisikan-bisikan ghaib," kata Nur Hidayat.
Hingga akhirnya pada Jumat (17/6) dini hari, HS membunuh anak pertama dan ketiganya. LN anak pertama mengalami luka jeratan di lehernya. Sementara SK (6 bulan) mengalami luka lebam akibat benda tumpul di kepala belakang dan punggungnya. Lalu kemudian HS gantung diri di pintu kamar.
Sementara anak kedua HS selamat. Pertama kali yang menemukan ibu dan anak ini tewas adalah Agus, suami HS saat pulang dari berjualan makanan. (sss/gol)
Load more