Mojokerto, tvOnenews.com - AA (15) salah satu pelaku pembunuhan AE (15) yang jenazahnya ditemukan di bawah jembatan sungai irigasi, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, merupakan sosok yang tempramental dan usil. AA berkali-kali berurusan dengan BK sekolah, karena masalah perkelahian.
"Sangat terkejut sekali saat mendengar, pelaku itu murid di sekolah saya. Gak kepikiran sampai setega itu," ujarnya.
Mantan Kepala Sekolah SMPN Gondang ini menambahkan, berdasarkan keterangan teman-temannya, AA dalam kesehariannya berperilaku baik dan sopan. Namun, AA mempunyai sifat yang tempramental dan mudah marah.
"Di kelas sebelumnya itu gak ketahuan sifat asli AA ini. Tahunya itu pas kelas sembilan, kan terhalang Covid dua tahun. Baru enam bulan lalu sifat AA terlihat tempramen padahal sebelumnya baik" ujarnya.
Sifat AA yang tempramen, membuatnya berulangkali harus berurusan dengan BK. Bahkan, beberapakali orang tua AA dipanggil ke sekolah.
"Beberapa kali kita panggil orang tuanya, karena AA ini terlibat perkelahian dan perundungan. Kalau ada yang ganggu itu dipukul, biarpun itu perempuan," ujar Hardian.
AA sudah dinyatakan lulus dari sekolah karena kasus pembunuhan yang dilakukannya tersebut diketahui usai ujian dan kelulusan sekolah.
"AA sudah lulus dan keluar dari sekolah, tapi ijazahnya masih di sekolah. Tapi secara hukum dia sudah lulus," jelas Hardian.
Seperti diberitakan sebelumnya, AA (15) dan MS (19) ditangkap anggota Satreskrim Polres Mojokerto Kota karena melakukan pembunuhan terhadap AE (15). Jenazah AE ditemukan terbungkus karung di sungai irigasi Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Senin (12/6) kemarin. (hfh/hen)
Load more