Gresik, tvOnenews.com - Entah sampai kapan ini terjadi. Hingga kini nasib ratusan pedagang kaki lima (PKL) korban penggusuran proyek pelebaran jalan nasional di Jalan Raya Manyar Gresik masih menggantung. Pedagang mengaku belum ada kepastian kapan mereka mulai bisa berjualan kembali. Sebab, stan relokasi yang dibangun untuk para pedagang sampai sekarang, tidak kunjung selesai meski sudah delapan bulan lebih.
"Sementara ini, ya nyetori roti ke warung-warung. Terus gimana lagi, mau jualan tempatnya juga belum selesai dibangun," tutur Asdi, penjual soto asal Lamongan, pada awak media.
Sementara itu, menyikapi hal itu, Camat Manyar Zainul Arifin pada awak media menjelaskan, jika dalam waktu dekat pembangunan stan relokasi itu akan selesai. Paling lama antara satu hingga dua bulan. Saat ini tinggal pengerjaan taman, paving untuk parkir dan listrik.
"Mungkin paling lama 1,5 bulan sudah selesai, dan sudah bisa ditempati ya," ujar Camat Zainul.
Masih menurut Zainul, keterlambatan pembangunan stan relokasi itu karena terbentur anggaran. Sebab, dana pembangunan untuk stan relokasi itu, hanya mengandalkan bantuan dari perusahaan di kawasan Manyar tanpa ada dana pendamping sama sekali dari APBD. Dan tidak semua perusahaan turut berpartisipasi.
"Mudah-mudahan tidak lama lagi sudah selesai. Pengerjaan sampai saat ini masih terus dilakukan," jelasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, tepatnya pada Jum'at (28/10) lalu, ratusan lapak pedagang di sepanjang Raya Manyar itu terpaksa dibongkar. Pembongkaran dilakukan guna pelebaran jalan nasional yang dilakukan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa–Bali. Pembongkaran berlangsung aman tanpa ada perlawanan dari para pemilik stan meskipun sempat beredar rumor pembongkaran bakal berlangsung alot, karena akan ada perlawanan dari pedagang. (mhb/far)
Load more