Video Viral Grebek Sejoli Mesum di Bangunan Bekas Proyek Tol Ngawi, Ternyata Keduanya Laki-laki

Ngawi, tvOnenews.com - Jagat dunia maya di Ngawi, sepekan terakhir tengah dihebohkan dengan video viral warga di Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi tengah menggerebek pasangan sejoli yang tengah berbuat mesum di sebuah bangunan bekas proyek tol Ngawi-Kertosono. 

Dalam video yang berdurasi 59 detik diunggah di Instagram dengan akun Ndorobei.Official tersebut menggambarkan suasana warga memergoki kedua pasangan sedang berduaan di tempat sepi sambil membawa sebotol minuman keras, masing-masing muda-mudi tersebut pun langsung diamankan warga.

Wakapolres Ngawi, Kompol Haryanto pun turut mengklarifikasi video viral tersebut yang terjadi pada Jumat 2 Juni 2023 sekitar pukul 23.30 WIB.

“Kami telah selidiki video viral lokasi di bangunan kosong bekas kantor proyek tol Waskita masuk Desa/Kecamatan Widodaren Ngawi yang digrebek warga ternyata sedang mengkonsumsi minuman keras jenis arak jowo,” ujar Kompol Haryanto, Selasa (6/6).

Namun yang bikin heboh adalah, saat warga tengah mengintrogasi keduanya, salah satu remaja yang diduga perempuan karena memakai kerudung tersebut dipaksa membuka jilbabnya dan ternyata adalah laki-laki.

“Pasangannya tersebut juga baru tahu setelah warga membuka paksa jilbabnya, ternyata laki-laki, karena perkenalan mereka hanya lewat medsos, termasuk tujuannya berkedok menjadi perempuan juga belum diketahui,” katanya.

Karena merasa terganggu dengan viralnya video tersebut, kedua orang tua anak laki-laki yang berinisial C dan D tersebut mendatangi Mapolres Ngawi untuk memberikan klarifikasi, bahwa kedua anak laki-laki tersebut normal dan tidak seperti yang diceritakan di video viral.

“Benar, orang tua anak-anak tersebut mendatangi Polres Ngawi, mereka mengklarifikasi bahwa anak-anak tersebut tidak seperti yang dituliskan di medsos. Mereka hanya minum-minuman keras jenis arak jowo,” sambung Haryanto.

Oleh sebab itu, pihak kepolisian meminta kepada kedua anak yang bersangkutan untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi dihadapan polisi dan juga orang tua masing-masing.

Pihak orang tua masing-masing pun mengaku menyadari atas kesalahan anak-anaknya dan berjanji akan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap anak-anaknya.