“Duduk di depan rumah saja jarang. Kalau ketemu kita yang menyapa duluan. Memang dari kecil begitu,” pungkas Abri.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 kembali menggerebek sebuah rumah di Surabaya dan melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku terorisme, Jumat (2/5). Penangkapan tersebut dilakukan di Jalan Kalimas Madya gang 3, Pabean Cantikan, Surabaya.
Ketua RT setempat, Muhammad Abri membenarkan penangkapan terduga teroris berinisial BU di wilayahnya. Abri menjelaskan jika saat penangkapan, ABU hendak pergi dijemput Intel Densus88 berjaket hijau ojek online (Ojol).
“Kemarin Jumat siang (penangkapannya) ada 30 anggota kepolisian. Ditangkap di depan gang saat naik ojek online,” ujar Abri saat ditemui di kediamannya, Minggu (4/5) malam.
Usai melakukan penangkapan, Abri dihubungi oleh salah satu petugas kepolisian untuk menjadi saksi dalam melakukan penggeledahan. Menurut Abri, saat itu petugas kepolisian membawa 43 buku berbahasa Indonesia tentang jihad, satu busur panah, dan 7 anak panah.
“Tidak ada buku berbahasa arab. Semuanya berbahasa Indonesia. Ya buku tentang negara Islam dan Jihad,” imbuhnya.
Menurut Abri, ABU tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga sekitar. ABU lebih sering menghabiskan waktunya di rumah dan sebuah tempat di Jalan Sasak. ABU yang sudah sejak kecil tinggal di Jalan Kalimas Madya 3 itu dikenal pendiam.
Load more