Takut Ketinggalan Kapal, Seorang Penumpang di Surabaya, Nekat Ancam Petugas Jeburkan Diri ke Laut, Ini Kronologisnya
- tim tvone - zainal ashari
Ia mengakui langkah awal mediasi gagal. Maka dari itu, timnya melakukan tindakan paksa.
“Akhirnya kita rangkul dan lumpuhkan di atas dalam keadaan terlentang,” paparnya.
Ia menyebut, atap bangunan yang ringkih dinilai menjadi kendala saat proses evakuasi. Sebab, selain membahayakan Sudarmaji, juga berbahaya bagi petugas.
“Kendala kami ya atap dan pijakan ringkih, mungkin karena bangunan berumur, tapi alhamdulillah lancar. Kalau mediasi memang cukup lama,” tuturnya.
Karena merasa mediasi gagal, Sebastian memerintahkan 4 rekannya untuk langsung menyergap, melumpuhkan, dan mengevakuasi Sudarmaji.
“Korban sempat lemas karena merasa pasrah dan tidak berkutik, jadi tidak mau memberikan tindakan lebih yang menguras tenaga. Tapi, kami sampaikan ke dia bahwa niat kami untuk membantu, setelah sadar kami ikat bagian ketiak dan selangkangan untuk menurunkan menggunakan sky walker,” tuturnya.
“Karena dia sempat nurut ke kami saat menggunakan sky walker dan akan diturunkan. Tapi, langkah yang bersangkutan malah beralih ke arah lain, dari situ kita pastikan mediasi gagal. Jadi, kita langsung lakukan penyergapan,” sambung dia.
Proses evakuasi pun rampung dan Sudarmaji selamat. Aksi petugas gabungan pun mendapat tepuk tangan dari para penumpang kapal.
Ia memastikan, Sudarmaji berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Meski mengalami luka ringan di tangan dan kaki, begitu pula dengan para personelnya.
“Luka di siku tangan dan kaki, karena tergesek kuncian dan atap saat proses evakuasi,” tuturnya.
Dipastikan Sudarmaji tidak mengalami gangguan jiwa, karena yang bersangkutan membawa bekal makanan dan minuman serta tiket kapal, namun Sudarmaji stres karena panik takut tidak bisa masuk ke atas kapal menuju Makasar.
“Sepertinya beliau tidak gila karena sudah bawa bekal, rokok, air minum, dan makanan bahkan tiket kapal pun ada. Jadi, persiapannya sudah ada dalam tas pasti tidak gila hanya stres saja,” pungkasnya (zaz/hen)
Load more