Khusus tahun ini, pihaknya mengangkat “Harmony in the Middle Way”. Sebab, kegiatan ini ingin mengajak seluruh warga Surabaya dan sekitarnya agar dapat hidup harmonis secara seimbang di tengah perbedaan yang ada.
Tahun ini, Vesak Festival menampilkan nilai universal Buddhis untuk diperkenalkan kepada masyarakat umum, dengan diorama menarik.
Ia mencontohkan diorama kelahiran calon Buddha dengan tradisi China, Giant Buddha dengan tradisi Helenistik Yunani setinggi 12,3 meter, diorama Buddha Parinibbana, Relief Gandavyuha dan Lalitavistara pada Candi Borobudur, Tree of Harmony, dan Pilar Ashoka dengan tradisi India. Selain itu, terdapat beberapa instalasi interaktif seperti Roulete Dharma berupa spinning wheel dan Wishing Tree sebagai tempat pengunjung menuliskan harapan mereka hidup harmonis.
“Yang paling membanggakan, dalam acara ini kami berhasil memecahkan rekor muri patung Buddha tertinggi di dalam gedung se-Indonesia, tingginya mencapai 12,3 meter. Tadi sudah divalidasi juga oleh notaris dan akhirnya berhasil memecahkan rekor muri,” katanya.
Di samping itu, pengunjung juga akan disuguhkan dengan beragam penampilan menarik yang mencerminkan moderasi dalam kemajemukan Indonesia, mulai dari tari tradisional asal Jawa Timur, pagelaran angklung interaktif khas Jawa Barat, Tari Sufi khas Timur Tengah (Turki), Wayang Potehi dan barongsai dari China, hingga penampilan dari vihara-vihara di area Surabaya.
“Jadi, Vesak Festival menghadirkan indahnya keberagaman melalui berbagai rangkaian kegiatan dimulai dari forum dialog antar agama, workshop kearifan lokal, puja relik dari berbagai aliran, melakukan persembahan kepada Sangha yang disebut dengan Sanghadana, hingga perayaan Waisak,” katanya.
Load more