Banyuwangi, tvOnenews.com - Warga di sekitar gardu induk PLN Jawa - Bali di Giri, Banyuwangi memanas. Mereka mengancam akan membakar fasilitas publik tersebut.
Penyebabnya, aliran listrik mati berjam-jam. Beruntung, polisi bergerak cepat menghalau massa. Aksi ini bagian dari simulasi pengamanan gardu PLN yang digelar Polresta Banyuwangi, Rabu (31/5) siang.
Simulasi ini untuk antisipasi pengamanan obyek vital. Ceritanya, gardu PLN ini dilanda gempa. Imbasnya, jaringan listrik rusak total, aliran listrik padam. Akibatnya Banyuwangi dan sebagian wilayah Bali terjadi black out hingga seminggu.
Kondisi ini membuat warga terpancing emosi. Mereka ramai-ramai mendatangi gardu PLN, menggelar aksi demo di lokasi. Melihat kedatangan warga, polisi langsung siaga. Sedangkan petugas PLN dengan sigap melakukan perbaikan. Akhirnya, warga membubarkan diri.
"Simulasi ini untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari pegawai PLN maupun Kepolisian jika sewaktu-waktu ada kejadian darurat," kata Kasat Pamobvit, Polresta Banyuwangi Kompol Subandi.
Gardu induk PLN ini salah satu obyek vital di Banyuwangi. Selain mensuplai listrik ke Bali, fasilitas ini mengaliri listrik di wilayah Banyuwangi. Sisanya, 36 persen dialirkan ke Bali. Tegangan yang disuplai gardu induk PLN ini sebesar 150.000 Volt.
"Jadi ini sangat vital, karena semua energi listrik di Banyuwangi berasal dari di sini,” kata Kepala K3 dan Keamanan wilayah PLN UPT Probolinggo, Junaidi.
Selama ini, potensi kerawanan yang terjadi adalah benang layangan dan tanaman. Keduanya bisa mengganggu penyaluran energi listrik ke masyarakat. Simulasi kali ini fokus pada potensi kerawanan dari bencana kolaborasi dengan Kepolisian.
“PLN sudah menyiapkan SOP dan seperti apa jika terjadi sesuatu penanganannya,” pungkasnya. (hoa/gol)
Load more