Surabaya, tvOnenews.com - Jalannya perayaan ibadah Misa Kenaikan Isa Almasih di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus di Jalan Polisi Istimewa Surabaya, berlangsung tenang dan khidmat. Sejak pagi hari, umat Kristiani terutama jemaat gereja Katolik berdatangan untuk melaksanakan ibadah yang digelar dalam tiga sesi, yaitu pukul 06.00, 08.00 dan 10.00 WIB. Pada misa ketiga, dipimipin oleh Romo RD Dominicus Mardiyatto dan Romo RD Laurentius Ronny.
Seluruh momentum agung dalam keyakinan Kristiani tersebut, umumnya digambarkan secara visual lewat deorama gereja Katolik, Kisah Kenaikan Almasih, yang sering menjadi subjek seni hiasan altar gereja Kristiani sejak abad ke-9.
Adegan Kenaikan Isa Almasih, digambarkan menjadi dua bagian pada kubah-kubah gereja, yakni bagian atas untuk pemandangan surgawi dan bagian bawah untuk pemandangan duniawi.
Gerakan pemberkatan oleh Kristus dengan tangan kanan, ditunjukkan kepada kelompok di dunia, di bawahNya. Selain itu, juga memiliki makna bahwa ia sedang memberkati seluruh gereja.
Di tangan kiriNya, Kristus membawa sebuah kitab Injil atau gulungan, yang memberi makna tentang pengajaran dan pemberitaan Injil ke seluruh dunia.
Dengan kenaikan Kristus ke surga, orang-orang Kristen percaya akan mendapat jaminan menjadi warga kerajaan surga. Sehingga pikiran dan perasaan orang hanya tertuju ke surga sebagai tempat persinggahan yang terakhir.
“Kenaikan Yesus ke surga meneguhkan keyakinan umat Kristiani bahwa Tuhan Yesus hidup. Sebagai orang yang beriman di bumi ini, umat Kristen tidak perlu gelisah dan tawar hati dalam menghadapi segala pergumulan hidup. Kegelisahan hati yang membuat muka muram, iri hati, dendam, anarkis, cemberut dan marah-marah, suatu tanda bahwa hati itu kosong, tiada damai sejahtera, dan tiada suka cita,” pungkas Romo Laurentius Ronny. (18/5).
Selama jalannya pelaksanaan Misa Kenaikan Isa Al-Masih ini, terlihat aparat keamanan dari Polrestabes Surabaya bersenjata lengkap mengamankan dan memeriksa seluruh barang bawaan jemaat yang datang bergantian. (zaz/far)
Load more