Bangkalan, tvOnenews.com - Kericuhan pelaksanaan Pilkades Serentak di Bangkalan, Madura, Rabu kemarin (10/5) belum usai. Kini kericuhan kembali terjadi di Desa Banyoneng Laok, Kecamatan Geger, Bangkalan, Madura. Warga mengepung Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di lahan kosong Desa Banyoneng Laok, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan.
Selain itu, warga juga telah menyandra sejumlah panitia di lokasi TPS, akibatnya tak bisa keluar dari lokasi kejadian. Dalam video amatir yang beredar di masyarakat, situasi di lokasi pelaksanaan Pilkades Serentak memperlihatkan terjadi ketegangan, termasuk antar pendukung calon Kades. Kondisi yang tegang membuat ribuan pasukan Brimob dan TNI diterjukan ke lokasi.
Kisruh Pilkades dimulai, saat proses penghitungan surat suara masih berlangsung, kemudian muncul banyak protes dari warga, yang diduga pendukung Kades lama. Protes dilakukan karena ia yang tidak puas dengan proses penghitungan suara tersebut.
AKBP Febri Isman Jaya, Kapolres Bangkalan, membantah pihak panitia Pilkades telah disandra warga.
"Nggak ada (tidak ada penyandraan), hanya terjadi miskomunikasi, mungkin warga tidak tahu aturannya hingga terjadi miskomunikasi," tuturnya (11/5).
Kondisi di lokasi penghitungan makin memanas, aparat keamanan pun berupaya melakukan mediasi antar Calon Kades, namun upaya tersebut sempat gagal. Bahkan saat mediasi berlangsung, warga semakin banyak yang berdatangan ke lokasi TPS. Namun mediasi antar calon kembali dilakukan hingga menemukan titik terang. Petugas kemudian mengevakuasi kotak suara termasuk panitia Pilkades dan kemudian dibawa ke pondopo Bupati Bangkalan.
"Iya, kotak suara dan panitia dievakuasi. Itu yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan menetralisir kondisi disana (di Desa Banyoneng Laok). Alhamdullah kondisi di lokasi sudah aman," terangnya.
Sementara M Mohni Plt Bupati Bangkalan mengatakan, pihak panitia Pilkades yang dikabarkan disandra oleh warga hingga tidak keluar dari lokasi kejadian, informasi tersebut tidak benar.
"Itu panitia disekap warga. Panitia tidak pulang karena ia merasa ketakutan. Takut karena kotak suara ada di lokasi. Jadi bukan disekap," ungkapnya.
Load more